Gaya Hidup
Cara Kelola GERD dan Asam Lambung saat Berpuasa
2025-03-17

Menjalani ibadah puasa sering kali menjadi tantangan bagi penderita GERD atau asam lambung. Gejala seperti rasa panas di dada, perut terasa penuh, sakit tenggorokan, mual, muntah, hingga bau mulut dapat mengganggu kenyamanan. Namun, para ahli menyarankan bahwa perubahan pola makan adalah cara efektif untuk mengelola kondisi ini tanpa bergantung pada obat resep. Dr. Jacqueline Wolf dari Harvard Medical School merekomendasikan sembilan strategi yang bisa diterapkan untuk meredakan gejala GERD secara alami.

Panduan Mengelola GERD dengan Gaya Hidup Sehat

Dalam atmosfer hari-hari yang penuh ujian kesehatan, khususnya bagi mereka yang menjalani puasa, penting untuk memperhatikan gaya hidup agar tetap nyaman. Pertama, makan dalam porsi kecil namun lebih sering dibandingkan tiga kali sehari dapat membantu mengurangi tekanan pada perut. Kedua, hindari konsumsi makanan tertentu seperti makanan berlemak, pedas, tomat, bawang, serta minuman berkafein karena dapat memicu refluks asam.

Selain itu, minuman bersoda harus dihindari karena dapat menyebabkan bersendawa dan memindahkan asam ke kerongkongan. Tidur minimal tiga jam setelah makan juga sangat disarankan untuk mencegah naiknya asam lambung. Aktivitas fisik yang terlalu intens setelah makan harus dihindari, termasuk gerakan membungkuk yang dapat memperparah kondisi.

Posisi tidur yang ideal adalah miring dengan kepala sedikit lebih tinggi dari kaki, sehingga proses pencernaan tetap lancar. Bagi mereka yang memiliki berat badan berlebih, penurunan berat badan dapat membantu mengurangi tekanan pada sfingter esofagus bagian bawah. Selain itu, berhenti merokok dan memeriksa efek samping obat-obatan yang dikonsumsi juga menjadi langkah penting dalam pengelolaan GERD.

Dari perspektif seorang pembaca, informasi ini memberikan panduan praktis bagi banyak orang yang ingin menjalani ibadah puasa dengan nyaman tanpa khawatir akan gangguan pencernaan. Ini menunjukkan bahwa dengan perubahan kecil dalam pola hidup, kita dapat mengontrol kondisi kesehatan yang sebelumnya tampak sulit diatasi. Pendekatan ini juga mengajarkan pentingnya kesadaran akan tubuh kita sendiri dan bagaimana menjaga keseimbangan antara aktivitas religius dan kesejahteraan fisik.

More Stories
see more