Penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular terus menjadi ancaman serius bagi masyarakat dunia. Di Indonesia, kedua penyakit ini telah mencatatkan angka kematian tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Menurut data dari Perhimpunan Dokter Spesialis Jantung Indonesia (PERKI), stroke dan jantung iskemik merupakan penyebab utama kematian di negara kita. Dalam perkembangannya, kondisi ini tidak hanya memengaruhi orang dewasa tua, tetapi juga semakin banyak ditemukan pada kelompok usia muda.
Peningkatan prevalensi penyakit jantung koroner pada kalangan muda menunjukkan adanya perubahan gaya hidup yang signifikan. Faktor risiko seperti obesitas, tekanan darah tinggi, merokok, serta kadar kolesterol yang tinggi turut berkontribusi pada peningkatan kasus ini. Penyakit jantung koroner sendiri disebabkan oleh sumbatan pada pembuluh darah koroner akibat pengendapan lemak atau inflamasi kronis. Selain itu, stroke dapat terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu, baik karena pendarahan maupun gumpalan darah yang menghalangi pembuluh darah. Situasi ini menjadikan pentingnya kesadaran akan tanda-tanda awal penyakit tersebut.
Kondisi ini menuntut langkah preventif yang lebih proaktif dari semua pihak. Data menunjukkan bahwa biaya pengobatan untuk penyakit jantung dan stroke sangat tinggi, mencapai triliunan rupiah setiap tahunnya. Pada skala global, sekitar satu dari tiga kematian disebabkan oleh penyakit jantung. Oleh karena itu, meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pola hidup sehat serta deteksi dini menjadi langkah strategis untuk melawan ancaman ini. Melalui pendekatan holistik yang melibatkan individu, komunitas, dan institusi kesehatan, harapannya upaya pencegahan dapat dilakukan secara efektif demi membentuk masa depan yang lebih sehat bagi generasi mendatang.