Dengan jadwal rilis di penghujung 2024 hingga awal 2025, tiga film asli Indonesia akan tersaji di layar Netflix. Masing-masing menawarkan genre berbeda, mulai dari horor komedi hingga romansa modern. Film pertama mengangkat cerita adaptasi dari karya Thailand dengan nuansa lokal Indonesia. Sementara itu, film kedua menceritakan perjuangan para perantau di ibukota melalui sentuhan humor dan kebersamaan. Terakhir, ada sebuah rom-com modern yang mempertanyakan konsep kecantikan dalam industri media.
Tiga film ini tidak hanya memberikan hiburan semata tetapi juga menyuguhkan pesan mendalam tentang persahabatan, cinta, identitas, serta tantangan kehidupan di era modern. Dengan kombinasi cerdas antara emosi, tawa, dan refleksi sosial, setiap judul memiliki daya tarik unik yang pasti akan disukai penonton luas.
Film pertama menghadirkan suasana desa tradisional dengan latar belakang budaya Indonesia yang kental. Ceritanya berpusat pada seorang pria bernama Kang Mak, yang kembali ke rumah setelah bertempur di medan perang. Namun, ia harus menghadapi situasi seram di kampung halamannya akibat mitos bahwa istrinya telah meninggal dan menjadi makhluk halus. Humor absurd digunakan untuk meredam ketegangan dalam kisah ini.
Karakter sahabat Kang Mak yang penakut namun sok berani menjadi inti dari humor dalam film ini. Plot twist tak terduga juga membuat cerita semakin menarik. Dengan pendekatan cerdas, film tersebut menggabungkan elemen horor dan komedi sehingga cocok dinikmati oleh keluarga atau teman-teman secara bersama-sama. Penggambaran suasana kampung yang hidup dan karakter-karakter yang unik menjadikan film ini sebagai salah satu produksi horor komedi terbaik di Netflix.
Film kedua menceritakan keseharian sekelompok pemuda dari daerah pedalaman yang berusaha mencari nafkah di Jakarta. Meskipun mereka menghadapi banyak kesulitan, semangat persaudaraan selalu hadir untuk menjaga keharmonisan di antara mereka. Kebersamaan mereka ditunjukkan melalui adegan-adegan lucu, tegang, hingga momen bermakna yang membawa penonton pada perjalanan emosional.
Para tokoh utama dalam film ini merepresentasikan realitas keras yang dialami banyak perantau di ibukota. Mereka tinggal bersama di rumah kontrakan sederhana, saling mendukung dalam menghadapi segala macam masalah seperti pekerjaan, hubungan interpersonal, hingga isu-isu sosial lainnya. Humor spontan dan interaksi hangat antar tokoh memberikan warna baru pada narasi tentang perjuangan hidup. Selain mengundang tawa, film ini juga menyentuh hati penonton dengan pesan tentang pentingnya persaudaraan dan arti rumah yang sesungguhnya.