Pentingnya doa dalam ritual buka puasa merupakan praktik yang didasarkan pada sunnah. Berdasarkan tradisi, ketika membuka puasa, Rasulullah SAW mengucapkan doa yang mencerminkan rasa syukur dan kepercayaan kepada Tuhan. Doa tersebut mengekspresikan bahwa haus telah hilang, urat-urat tubuh telah basah, dan pahala tetap terjaga jika Allah berkehendak. Ini menunjukkan bagaimana doa menjadi sarana untuk meresapi manfaat ibadah puasa.

Ada juga variasi lain dari doa buka puasa yang dikenal melalui riwayat Imam Bukhari dan Muslim. Dalam doa ini, Rasulullah SAW meminta pertolongan dan pengampunan kepada Allah, menyatakan bahwa ia berpuasa karena-Nya, beriman dengan-Nya, dan membuka puasa dengan rezeki yang diberikan-Nya. Doa ini mengungkapkan kedekatan antara hamba dan penciptanya, serta mengajarkan kita untuk selalu bersyukur atas apa yang kita miliki.

Dengan pemahaman akan pentingnya doa, masyarakat Jakarta dapat merujuk pada jadwal shalat dan buka puasa resmi yang dipublikasikan oleh Kementerian Agama. Untuk hari Minggu 2 Maret 2025, waktu imsyak dimulai pukul 04.33, subuh pukul 04.43, dhuha pukul 06.22, zuhur pukul 12.08, ashar pukul 15.11, maghrib/buka puasa pukul 18.14, dan isya pukul 19.23. Melalui ketaatan pada jadwal ini, umat Islam dapat menjalankan ibadah dengan lebih teratur dan penuh khusyu.

Praktik doa sebelum buka puasa tidak hanya memberikan nilai spiritual, tetapi juga menguatkan hubungan antara individu dan penciptanya. Mengikuti jejak Rasulullah SAW, kita diajak untuk selalu bersyukur dan mendekatkan diri kepada Tuhan melalui setiap momen dalam hidup. Hal ini menginspirasi kita untuk menjalani kehidupan dengan penuh kesadaran dan kebaikan.