Banyak negara memiliki kebijakan visa yang ketat, membuat para pelancong menghadapi tantangan besar sebelum melakukan perjalanan. Berikut adalah beberapa negara yang dikenal sulit untuk dikunjungi karena prosedur imigrasi yang rumit.

Negara-negara seperti Rusia dan Kuba menawarkan pengalaman unik namun memerlukan usaha ekstra dalam hal administrasi. Rusia, misalnya, mewajibkan pemohon visa mencantumkan seluruh rekam jejak perjalanan mereka selama satu dekade terakhir. Di sisi lain, Kuba hanya membuka akses bagi warga Amerika Serikat jika mereka masuk ke dalam kategori perjalanan tertentu, bukan semata-mata sebagai turis. Turkmenistan juga menjadi salah satu destinasi paling eksklusif, di mana dokumen tambahan seperti surat undangan dari otoritas setempat harus dipenuhi sebelum aplikasi visa dapat diproses.

Sementara itu, negara-negara lain seperti Chad dan Bhutan menetapkan persyaratan yang tidak biasa. Di Chad, hotel yang dipesan harus dibayar sepenuhnya tanpa jaminan pengembalian uang jika visa ditolak. Sedangkan Bhutan, wisatawan asing hanya bisa masuk melalui paket tur resmi dengan biaya tetap per hari. Selain itu, situasi politik di Sahara Barat dan risiko keselamatan di Somalia juga menjadi faktor penyulit akses. Korea Utara bahkan lebih istimewa, di mana kunjungan turis sangat diatur oleh agen perjalanan resmi dan aktivitas dilakukan di bawah pengawasan ketat.

Pengalaman berwisata ke negara-negara ini tentunya akan meninggalkan kesan mendalam, meskipun membutuhkan perencanaan matang dan komitmen tinggi. Meski aturan-aturan tersebut mungkin tampak menyulitkan, penting untuk diingat bahwa setiap negara memiliki alasan tersendiri untuk melindungi kedaulatan dan keamanan wilayahnya. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kebijakan visa ini, para pelancong dapat merencanakan perjalanan mereka dengan bijaksana serta menghormati regulasi yang ada demi kebaikan bersama.