Pada era dominasi serial internasional, sebuah karya asal Korea Selatan berhasil menarik perhatian dunia. Drama berjudul "Ketika Hidup Memberimu Jeruk" meraih posisi puncak sebagai serial non-Inggris terpopuler di platform streaming Netflix. Dengan total penayangan mencapai 5,4 juta dalam satu minggu, drama ini menjadi sorotan karena kehangatannya yang menggabungkan tawa dan air mata. Serial ini juga mengalahkan beberapa pesaing lainnya dari Korea Selatan seperti Weak Hero: Class 1 dan Karma.
Berawal pada bulan Maret lalu, sebuah serial orisinal Korea dengan 16 episode telah memikat hati para penonton di seluruh dunia. Di tengah tantangan pertama minggu penayangannya, cerita cinta sepasang kekasih di Pulau Jeju berhasil membawa drama ini naik dari posisi keempat hingga akhirnya mencapai puncak popularitas pada minggu ketiga. Meskipun sempat turun ke posisi ketiga saat semua episodenya dirilis, seri ini kembali merebut tempat pertama minggu ini.
Ceritanya berlatar tahun 1960-an, di mana seorang pemuda bernama Gwan-sik bertemu Ae-sun, gadis berbakat namun diliputi kesulitan hidup. Perjalanan mereka dipenuhi dengan cobaan, termasuk penolakan keluarga dan masalah pribadi Ae-sun. Namun, keduanya tetap teguh menjaga cinta mereka selama enam dekade. Melalui sudut pandang Ae-sun yang kini berusia 70 tahun, penonton diajak mengenang masa kecilnya bersama ibunya, seorang penyelam tradisional haenyeo, yang mencari abalon untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Kehadiran karakter-karakter kuat serta komunitas haenyeo yang telah eksis selama lebih dari seribu tahun memberikan sentuhan budaya yang mendalam. Sutradara Kim Won-suk dan penulis skenario Lim Sang-choon sukses menghadirkan narasi emosional yang menyentuh hati banyak orang.
Dalam daftar global Netflix, tiga judul lainnya dari Korea Selatan juga masuk sepuluh besar. Weak Hero: Class 1 berada di posisi keempat, disusul oleh Karma dan The Potato Lab di posisi lima serta delapan.
Berbicara tentang inspirasi, serial ini menunjukkan bahwa meski dihadapkan pada keterbatasan, cinta dan persahabatan bisa menjadi sumber kekuatan yang luar biasa. Kisahnya mengajarkan pentingnya ketahanan dan solidaritas dalam menghadapi tantangan hidup. Bagi para penonton, drama ini bukan hanya hiburan, tetapi juga pengingat akan nilai-nilai kehidupan yang sering kali terlupakan di tengah kemajuan zaman.