Aktris senior Indonesia, Meriam Bellina, berbagi pengalaman pribadinya saat salah mengidentifikasi serangan jantung sebagai kambuhnya penyakit maag atau GERD. Insiden ini terjadi pada akhir bulan November 2024, di mana gejalanya awalnya tampak mirip dengan keluhan pencernaan yang biasa ia alami. Namun, setelah diperiksa lebih lanjut di rumah sakit, baru diketahui bahwa kondisi tersebut adalah serangan jantung. Pengalaman ini menyoroti pentingnya pemahaman tentang perbedaan antara gejala GERD dan serangan jantung, karena penanganan medis yang cepat sangat krusial dalam situasi seperti ini.
Pada malam tanggal 25 November 2024, di Jakarta, Meriam Bellina merasakan ketidaknyamanan yang ia anggap sebagai kambuhnya penyakit asam lambung. Ia mencoba mengobatinya dengan obat GERD, namun rasa sakit tidak kunjung hilang. Beberapa jam kemudian, ia mulai mengalami muntah hebat, sesak napas, serta nyeri dada yang cukup parah. Anak-anaknya segera membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan bantuan medis.
Saat pertama kali tiba di fasilitas medis, kondisi Meriam salah didiagnosis sebagai gangguan pencernaan. Setelah menjalani tes elektrokardiogram (EKG), barulah dokter menyadari bahwa ia telah mengalami serangan jantung. Situasi ini menunjukkan betapa sulitnya membedakan gejala GERD dari serangan jantung tanpa pemeriksaan medis yang tepat.
Kementerian Kesehatan RI memberikan panduan tentang perbedaan kedua kondisi ini. Misalnya, nyeri akibat maag umumnya berkaitan dengan pola makan dan dapat mereda dengan konsumsi obat antasida. Di sisi lain, serangan jantung ditandai dengan nyeri dada yang bisa menjalar ke leher, lengan, atau punggung, serta disertai gejala tambahan seperti keringat dingin dan sesak napas.
Dalam konteks ini, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada terhadap gejala yang tidak biasa. Apabila seseorang merasakan nyeri dada yang intens, disertai sesak napas atau keringat dingin, sebaiknya langsung mencari pertolongan medis.
Berita ini juga menekankan pentingnya gaya hidup sehat, termasuk olahraga rutin dan manajemen stres, untuk mengurangi risiko serangan jantung di masa depan.
Sebagai pembaca, cerita Meriam Bellina mengingatkan kita akan pentingnya kesadaran terhadap kesehatan tubuh. Tidak jarang, gejala ringan yang diabaikan ternyata merupakan tanda awal dari masalah medis yang lebih serius. Oleh karena itu, selalu utamakan pemeriksaan medis profesional jika ada ketidakpastian terkait kondisi tubuh. Dengan begitu, kita bisa menghindari potensi komplikasi yang lebih besar di kemudian hari.