Industri otomotif Tiongkok sedang menjalani transformasi besar dengan meningkatnya ekspor kendaraan ke berbagai negara. Berdasarkan data terbaru dari China Passenger Car Association, volume ekspor mobil Tiongkok pada 2024 mencapai lebih dari 4,7 juta unit, menunjukkan pertumbuhan sebesar 23,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Di antara produsen-produsen utama, Chery Group memimpin dalam angka ekspor global, disusul oleh SAIC Motor, Geely Auto, Great Wall Motor (GWM), dan BYD. Setiap perusahaan memiliki strategi unik untuk menembus pasar internasional, termasuk melalui investasi teknologi, desain inovatif, serta pabrik perakitan di luar negeri.
Peningkatan signifikan ini tidak hanya terjadi pada kendaraan konvensional tetapi juga pada kendaraan listrik murni. Pada 2024, volume ekspor kendaraan listrik mencapai hampir satu juta unit, meskipun mengalami penurunan sementara pada bulan Juni. Perusahaan seperti Chery Group berhasil mengekspor lebih dari 250.000 unit pada kuartal pertama 2025, menunjukkan dominasi mereka di pasar internasional.
Chery Group menjadi salah satu pemain utama dalam industri otomotif Tiongkok. Pada kuartal pertama 2025, mereka telah berhasil mengekspor lebih dari 250.000 kendaraan secara global. Prestasi ini didorong oleh penjualan kuat pada bulan Maret, yang mencapai lebih dari 214.000 unit, naik 18,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kesuksesan Chery Group tidak lepas dari strategi mereka yang fokus pada produk-produk berkualitas tinggi dengan harga kompetitif.
SAIC Motor juga tidak ketinggalan dalam persaingan ekspor. Melalui merek MG, mereka berhasil mengekspor lebih dari 900.000 kendaraan pada 2024, dengan model MG 4 dan MG ZS EV sebagai andalan. Data JATO Dynamics menunjukkan bahwa MG telah menjadi salah satu merek Asia terlaris di Eropa Barat, bersaing langsung dengan Toyota dan Hyundai. Investasi SAIC Motor dalam pusat desain di London dan pabrik perakitan di Indonesia semakin memperkuat posisi mereka di pasar global.
Geely Auto, dengan dukungan teknologi dari kolaborasi dengan Volvo dan Mercedes, berhasil mengekspor lebih dari 500.000 kendaraan pada 2024. Mereka menguasai sekitar 18% pasar SUV kompak di Asia Tenggara, menggeser dominasi merek-merek Jepang. Pabrik Geely di Belarusia menjadi gerbang penting untuk memasuki pasar Eropa Timur.
Great Wall Motor (GWM) mencatat ekspor lebih dari 450.000 unit pada 2024, dengan Haval H6 dan Ora 07 sebagai produk unggulan. Mereka berhasil menguasai 25% pasar SUV di Timur Tengah melalui strategi penyediaan fitur mewah dengan harga bersaing. Pabrik senilai $1 miliar di Thailand menjadi basis produksi utama mereka untuk pasar right-hand drive.
BYD, meskipun digadang-gadang sebagai eksportir terbesar, hanya mencatat pengiriman sekitar 433.000 kendaraan pada 2024. Model-model seperti BYD Seal dan Dolphin membantu mereka menguasai 15% pasar EV Eropa. Pabrik BYD di Thailand dan Hungaria menjadi basis ekspor utama mereka ke wilayah ASEAN dan Eropa.
Pertumbuhan pesat industri otomotif Tiongkok menunjukkan betapa seriusnya negara tersebut dalam menembus pasar global. Dengan strategi yang matang dan inovasi teknologi, para produsen Tiongkok terus memperluas jangkauan mereka, memberikan tantangan bagi merek-merek tradisional dari Jepang dan Eropa. Langkah-langkah ini diprediksi akan membawa industri otomotif Tiongkok ke posisi dominan di panggung internasional dalam beberapa tahun mendatang.