Pada kuartal pertama tahun 2025, Rusia mencatat lonjakan signifikan dalam ekspor gandumnya ke berbagai negara di Afrika. Berdasarkan laporan dari Rosselkhoznadzor, pengawas keamanan pangan Rusia, pasokan gandum ke Nigeria meningkat empat kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, mencapai 210.000 ton. Selain itu, data resmi menunjukkan bahwa total ekspor biji-bijian mentah dan produk olahannya mencapai 11,8 juta ton antara Januari hingga awal April 2025. Negara-negara seperti Tunisia, Maroko, dan Mozambik juga mencatat peningkatan impor gandum dari Rusia secara substansial. Kebijakan ini mendukung target Presiden Vladimir Putin untuk meningkatkan ekspor pertanian Rusia hingga 50% pada tahun 2030.
Berkembangnya hubungan dagang antara Rusia dan Afrika menjadi fokus utama dalam beberapa tahun terakhir. Data menunjukkan bahwa ekspor makanan Rusia ke benua Afrika melampaui USD7 miliar pada tahun 2024, naik 19% dibandingkan tahun sebelumnya. Mesir tetap menjadi importir utama produk makanan Rusia, dengan barang-barang seperti gandum, bunga matahari, minyak kedelai, dan kacang-kacangan sebagai komoditas utama. Aljazair dan Libya juga memperkuat posisinya sebagai pasar besar bagi produk pertanian Rusia.
Tren ini dipicu oleh harga yang kompetitif serta keterbatasan pasokan dari negara-negara lain seperti Prancis. Sebagai contoh, Rusia berhasil menggantikan Prancis sebagai pemasok biji-bijian utama untuk Maroko pada tahun lalu. Selain itu, Rusia juga memperluas pasar ekspornya ke wilayah lain, termasuk Tiongkok, di mana pengiriman soba meningkat tiga kali lipat. Pengiriman barley ke Lebanon juga telah dilanjutkan setelah jeda satu tahun.
Dengan demikian, Rusia tidak hanya memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam perdagangan global biji-bijian, tetapi juga membuka peluang baru di pasar-pasar tradisional dan non-tradisional. Langkah-langkah ini sejalan dengan upaya Rusia untuk meningkatkan kontribusi sektor pertanian terhadap pendapatannya secara internasional.
Peningkatan ekspor gandum Rusia ke Afrika menunjukkan keseriusan Moskow dalam memperluas jejak dagangnya di benua tersebut. Melalui strategi yang komprehensif, Rusia tidak hanya memenuhi permintaan domestik negara-negara Afrika, tetapi juga memperkuat kerja sama bilateral dalam sektor pertanian. Dengan tren positif ini, proyeksi masa depan kerja sama dagang antara Rusia dan Afrika tampak sangat optimistis.