Sebuah insiden memalukan terjadi setelah pertarungan tinju antara Frazer Clarke dan Ebenezer Tetteh. Dalam laga yang berlangsung singkat, Clarke berhasil mengalahkan Tetteh di ronde pertama melalui pukulan KO. Namun, kemenangan tersebut berubah menjadi kekacauan ketika Tetteh menunjukkan sikap tidak profesional dengan menyerang wasit Kevin Parker di atas ring. Perilaku buruk ini memaksa petugas keamanan turun tangan untuk mencegah situasi semakin memburuk.
Pertandingan antara kedua petinju ini awalnya berjalan sesuai harapan penonton. Frazer Clarke hanya butuh waktu beberapa detik untuk menunjukkan dominasinya. Pada satu momen kritis, ia melepaskan serangan yang langsung menjatuhkan Tetteh. Tanpa ragu, wasit Kevin Parker menghentikan pertandingan untuk mencegah cedera lebih serius pada Tetteh. Namun, alih-alih menerima kekalahan dengan lapang dada, Tetteh justru menunjukkan reaksi emosional yang tak terduga. Ia mencengkeram wasit dan bahkan mendorongnya dengan kasar. Sikap tersebut mendapatkan kritik tajam dari para pengamat olahraga.
Tindakan Tetteh dianggap merusak citra olahraga tinju. Keamanan akhirnya harus ikut campur untuk menarik Tetteh dari wasit sebelum insiden ini berlanjut lebih jauh. Setelah itu, Tetteh meninggalkan ring tanpa menunggu pengumuman resmi hasil pertandingan, menunjukkan kurangnya etika olahraga. Sementara itu, Clarke tetap tenang dan fokus pada momennya, meskipun baru saja pulih dari cedera parah tahun lalu.
Clarke menyatakan bahwa kemenangannya kali ini merupakan bukti perjuangan panjangnya. "Saya telah melewati masa-masa sulit, dan rasanya luar biasa bisa kembali ke ring," ungkapnya. Berbeda dengan sikap positif Clarke, Tetteh malah membawa citra negatif pada dunia tinju karena aksi brutalnya terhadap wasit. Para ahli sepakat bahwa perilaku seperti ini tidak pantas dalam kancah olahraga profesional.
Insiden ini menegaskan pentingnya sportivitas dalam setiap pertandingan tinju. Sementara Clarke maju dengan kepala tegak, Tetteh harus menghadapi kritik pedas atas tindakannya yang tidak pantas. Harapannya, insiden ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk menjunjung tinggi nilai-nilai olahraga yang benar.