Pasar
Gejolak Pasar Akibat Kebijakan Tarif Trump Mengguncang Para Miliarder Dunia
2025-04-06

Pengumuman kebijakan tarif resiprokal oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memicu goncangan besar di pasar saham global. Pada Rabu, Trump mengungkapkan rencana untuk menerapkan tarif dasar sebesar 10% pada produk impor dari berbagai negara, yang akan dimulai pada 5 April. Selain itu, beberapa negara dihadapkan dengan tarif individual hingga 50%. Langkah ini menyebabkan kerugian signifikan bagi para miliarder dunia, termasuk Elon Musk, Jeff Bezos, dan Mark Zuckerberg, yang masing-masing melihat penurunan nilai kekayaan bersih mereka dalam waktu singkat. Dampaknya juga dirasakan oleh 500 orang terkaya di dunia, yang mencatat kerugian dua hari terbesar dalam sejarah.

Berkat pengumuman tersebut, Wall Street langsung merespons dengan penurunan tajam. Indeks Dow Jones Industrial Average, S&P 500, dan Nasdaq Composite turun lebih dari 5% pada hari Jumat, setelah anjlok serupa pada hari Kamis. Industri teknologi menjadi salah satu korban utama karena ketergantungan mereka pada komponen elektronik dari negara-negara seperti Tiongkok, India, dan Taiwan.

Tarif tambahan mencapai 32% untuk Taiwan, 26% untuk India, serta kenaikan total hingga 54% untuk barang-barang impor dari Tiongkok. Ini memberi tekanan pada perusahaan-perusahaan teknologi besar, yang pendapatannya sangat bergantung pada rantai pasok internasional. Tesla, Amazon, dan Meta adalah beberapa nama yang paling terpengaruh. Misalnya, Tesla baru saja mengumumkan hasil penjualan mobil yang menurun sebesar 13% dibandingkan tahun lalu, mencatat kuartal terburuknya sejak 2022.

Di sisi lain, tidak semua miliarder mengalami kerugian. Dan Gilbert, pemilik Cleveland Cavaliers dan salah satu pendiri Rocket Mortgage, justru mendapatkan tambahan $1,91 miliar pada hari Jumat. Carlos Slim, miliarder asal Meksiko, awalnya mendapatkan keuntungan sebelum akhirnya kehilangan uang pada hari yang sama. Menurut Bloomberg, Slim yakin bahwa langkah Trump hanya bersifat sementara dan bertujuan sebagai strategi negosiasi.

Dalam konteks yang lebih luas, kebijakan ini telah memperlihatkan dampak ekonomi yang luas, memengaruhi tidak hanya para pelaku bisnis besar tetapi juga stabilitas pasar secara keseluruhan.

Meskipun ada spekulasi tentang masa depan kebijakan tarif ini, gejolak pasar saham menunjukkan betapa rentannya sistem ekonomi global terhadap keputusan politik tunggal. Para analis mengindikasikan bahwa langkah-langkah semacam ini dapat berdampak jangka panjang pada hubungan dagang antarnegara dan pertumbuhan ekonomi dunia.

Donald Trump menegaskan bahwa AS membutuhkan perubahan radikal dalam cara kerjanya untuk tetap kompetitif di panggung global. Namun, tantangan terbesar tetap ada: bagaimana menyeimbangkan kepentingan domestik dengan dampak internasional yang tak terhindarkan.

more stories
See more