Pasar
Perjalanan Spiritual Seorang Miliarder Indonesia
2025-04-04

Pengusaha besar dari tanah air, Masagung, yang dikenal sebagai tokoh di balik kesuksesan Toko Buku Gunung Agung, mengalami perubahan hidup yang signifikan. Meskipun telah mencapai puncak kekayaan dan kemewahan pada 1970-an, ia justru merasa cemas tentang makna sebenarnya dari kesuksesan tersebut. Dalam masa transisi spiritual ini, Masagung menemukan jalan baru melalui pertemuannya dengan sosok Tien Fuad Muntaco. Perubahan drastis ini membawa Masagung untuk memeluk Islam dan menjalani sisa hidupnya dengan mendirikan yayasan amal serta menyebarkan ajaran agama.

Kehidupan Masagung setelah transformasi spiritual ini dipenuhi dengan kontribusi positif bagi masyarakat. Dia tidak hanya mendirikan lembaga-lembaga pendidikan dan kesehatan tetapi juga aktif dalam penyebaran nilai-nilai Islami melalui publikasi buku-buku berbasis agama. Hingga akhir hayatnya pada tahun 1990, Masagung terus menjadi simbol dedikasi kepada keyakinan barunya yang memberi pengaruh luas di kalangan komunitas.

Momentum Spiritual yang Mengubah Hidup

Saat usia lima puluhan, Masagung menghadapi krisis batin yang luar biasa meskipun sudah mencapai puncak kejayaan bisnisnya. Kekayaan besar yang diraih oleh Toko Gunung Agung tak cukup memberikan ketenangan dalam hatinya. Ia khawatir bahwa kesuksesan materi malah akan menjadi ancaman bagi jiwanya. Pertemuan penting dengan Tien Fuad Muntaco menjadi titik balik besar dalam hidupnya. Setelah itu, Masagung mulai mengikuti arahan spiritual baru yang mengarahkan langkahnya menuju agama Islam.

Pada masa itu, Toko Gunung Agung tidak hanya menjadi pusat perdagangan buku terbesar di Indonesia tetapi juga berkembang ke berbagai sektor lain seperti pariwisata dan jasa keuangan. Namun, semua pencapaian tersebut tidak memberikan rasa puas secara batin kepada Masagung. Denys Lombard mencatat bahwa Masagung sangat tidak nyaman dengan kondisi tersebut. Ketika bertemu Tien Fuad Muntaco, yang dikenal sebagai pakar hipnotisme dan telepati, Masagung menemukan jawaban atas keraguannya. Pengaruh kuat Tien Fuad Muntaco membuatnya mengambil keputusan besar untuk meninggalkan agama Hindu dan memeluk Islam. Keputusan ini membuka babak baru dalam kehidupan Masagung, dimana ia menjadi lebih fokus pada nilai-nilai spiritualitas.

Peninggalan Filantropis yang Abadi

Berkat transformasi spiritual yang dialaminya, Masagung memutuskan untuk menggunakan harta bendanya demi kebaikan umat. Ia mendirikan Yayasan Jalan Terang yang bertujuan untuk mendukung pembangunan fasilitas sosial seperti masjid, rumah sakit, dan museum Wali Songo. Selain itu, Masagung juga aktif berpartisipasi dalam dakwah di ibu kota serta mempromosikan nilai-nilai agama melalui penerbitan buku-buku Islami. Langkah-langkah inilah yang menjadikan Masagung sosok inspiratif dalam dunia filantropi.

Dalam upayanya menyebarkan ajaran Islam, Masagung menunjukkan komitmennya dengan mendirikan institusi-institusi yang berdampak langsung pada masyarakat. Leo Suryadinata mencatat bahwa Masagung menjadi salah satu tokoh penyebar ajaran ke-Islaman yang berpengaruh di Indonesia. Dengan didirikannya Yayasan Jalan Terang, dia tidak hanya berkontribusi pada pembangunan fisik seperti masjid dan rumah sakit, tetapi juga menciptakan warisan budaya yang berkelanjutan melalui museum Wali Songo. Selain itu, Masagung terlibat aktif dalam aktivitas dakwah di Jakarta dan mendorong pemahaman lebih dalam tentang nilai-nilai agama melalui literatur. Upaya ini dilakukan hingga akhir hayatnya pada tahun 1990, meninggalkan jejak yang tidak mudah dilupakan dalam sejarah Indonesia modern.

more stories
See more