Pasar
Pengaruh Kebijakan Tarif Baru Trump terhadap Wall Street dan Pengusaha AS
2025-04-04

Kebijakan tarif baru yang dicanangkan oleh mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyebabkan penurunan signifikan di pasar saham Wall Street. Situasi ini mengingatkan pada krisis ekonomi selama pandemi global tahun 2020. Selain dampaknya terhadap bursa saham, kebijakan tersebut juga berpengaruh besar pada kekayaan para pengusaha ternama di AS, dengan kerugian total mencapai lebih dari Rp 1.000 triliun. Penurunan nilai saham perusahaan multinasional seperti Nike, Apple, dan Tesla menjadi indikator kuat bagaimana industri impor merasakan pukulan akibat kebijakan ini.

Para analis memperingatkan bahwa langkah ini dapat meningkatkan risiko perang dagang global serta mendorong resesi ekonomi. Indeks S&P 500 anjlok hingga 4,84%, sementara Dow Jones Industrial Average turun sebesar 3,98%. Nasdaq Composite juga mencatat penurunan terbesarnya sejak Maret 2020. Dengan kondisi saat ini, ada kemungkinan pasar akan mengalami penurunan tambahan jika level tertentu tidak bisa dipertahankan.

Dampak Kebijakan Tarif Terhadap Pasar Saham AS

Kebijakan tarif yang diumumkan oleh Trump telah menimbulkan reaksi negatif luas di pasar saham AS. Wall Street mengalami penurunan tajam, dengan Indeks S&P 500 turun hingga 4,84% dalam satu sesi perdagangan. Hal ini menjadikan hari itu sebagai hari terburuk sejak Juni 2020, ketika dunia masih berjuang melawan pandemi. Pergerakan drastis ini menunjukkan betapa sensitifnya pasar terhadap kebijakan proteksionisme internasional.

Berkaitan dengan ancaman perang dagang, kebijakan tarif 10% yang mulai berlaku pada awal April ini telah membuat investor khawatir tentang masa depan ekonomi global. Industri yang bergantung pada barang-barang impor, seperti perusahaan ritel dan teknologi, menjadi korban utama dari volatilitas pasar. Contohnya, saham Nike dan Apple masing-masing jatuh hingga 14% dan 9%, menunjukkan betapa kerasnya pukulan yang mereka terima. Selain itu, perusahaan-perusahaan lain seperti Five Below, Dollar Tree, dan Gap juga mencatat penurunan signifikan, mencerminkan ketidakpastian yang melanda pasar.

Kerugian Para Jutawan Global Akibat Kebijakan Tarif

Selain dampaknya pada pasar saham, kebijakan tarif baru juga memberikan pukulan besar kepada para jutawan global. Harta kekayaan mereka turun secara drastis karena nilai saham perusahaan mereka ikut melemah. Elon Musk, pendiri Tesla dan SpaceX, kehilangan harta sebesar US$ 8,7 miliar atau setara Rp 132,4 triliun. Jeff Bezos, pemilik Amazon, juga mengalami penurunan harta sebesar US$ 16 miliar, sementara Mark Zuckerberg dari Facebook harus menerima kerugian hingga US$ 17,9 miliar.

Kehilangan kekayaan ini bukan hanya terbatas pada tokoh-tokoh teknologi saja. Larry Ellison dari Oracle dan Warren Buffett dari Berkshire Hathaway juga merasakan dampaknya, dengan penurunan masing-masing sekitar US$ 9,9 miliar dan US$ 2,5 miliar. Keluarga Arnault, bersama dengan tokoh-tokoh seperti Larry Page dan Sergey Brin dari Google, juga mengalami kerugian besar. Menurut analis, situasi ini menunjukkan bahwa bahkan individu-individu terkaya pun tidak luput dari tekanan pasar akibat kebijakan ekonomi yang kurang strategis.

more stories
See more