Di tengah kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI), perusahaan seperti ChatGPT telah memperkenalkan fitur baru yang memungkinkan pengguna menciptakan ilustrasi bergaya Studio Ghibli, sebuah rumah produksi animasi legendaris Jepang. Fitur ini memicu perdebatan tentang pelanggaran hak cipta serta reaksi keras dari pendiri Studio Ghibli, Hayao Miyazaki, yang menentang penggunaan teknologi AI dalam seni. Meskipun populer di kalangan pengguna media sosial, hukum terkait gambar AI yang meniru gaya khas Ghibli masih belum jelas. Selain itu, artikel ini juga membahas kekayaan bersih Miyazaki yang diperoleh melalui kontribusinya pada dunia animasi.
Dalam era digital yang berkembang pesat, muncul inovasi menarik dari salah satu platform AI, yakni ChatGPT. Pada musim gugur tahun 2025, platform tersebut merilis fitur baru yang memungkinkan penggunanya menghasilkan ilustrasi dengan sentuhan seni tangan ala Studio Ghibli, sebuah studio animasi ikonik Jepang. Di bawah kepemimpinan Hayao Miyazaki sejak didirikan pada tahun 1985, Studio Ghibli telah menghasilkan film-film epik seperti "Spirited Away" dan "My Neighbor Totoro," yang memenangkan penghargaan internasional.
Miyazaki sendiri, yang dikenal sebagai figur visioner dalam industri animasi, mengecam penggunaan teknologi AI untuk mereplikasi seni tradisional. Dalam wawancara beberapa tahun lalu, ia menyatakan ketidaksukaannya terhadap AI, menekankan pentingnya nilai manusia dalam karya seni. Sementara itu, OpenAI, pengembang ChatGPT, belum memberikan klarifikasi resmi mengenai sumber data yang digunakan dalam pelatihan model AI mereka.
Kontroversi ini juga memunculkan pertanyaan hukum terkait pelanggaran hak cipta. Evan Brown dari Neal & McDevitt menjelaskan bahwa meskipun hukum melindungi ekspresi spesifik, batas legal terkait peniruan gaya artistik oleh AI masih abu-abu. Kekayaan bersih Miyazaki, diperkirakan mencapai US$50 juta, sebagian besar berasal dari kesuksesan box office film-film Ghibli seperti "Princess Mononoke" dan "Spirited Away."
Perbandingan dengan tokoh-tokoh lain seperti Walt Disney menunjukkan bahwa meskipun Miyazaki tidak memiliki kerajaan bisnis sebesar Disney, pendekatannya yang lebih artistik tetap memberikan dampak signifikan pada dunia animasi global.
Sebagai pendiri Studio Ghibli, Miyazaki berkontribusi besar dalam merevolusi dunia animasi. Film-filmnya tidak hanya menjadi hit box-office, tetapi juga mendapatkan pengakuan kritis secara internasional.
Dari perspektif finansial, posisi Miyazaki sebanding dengan Nick Park, pencipta Wallace & Gromit, meskipun skala operasional mereka berbeda. Namun, dedikasinya untuk mempertahankan integritas artistik telah membuat karirnya unik dan berkesan.
Berkat pencapaian seperti Academy Award untuk "Spirited Away," profil keuangan Miyazaki meningkat secara signifikan, menjadikannya salah satu sutradara animasi paling sukses di dunia.
Sebagai pembaca, kita bisa belajar banyak dari perdebatan ini. Teknologi AI memang membawa kemudahan, namun penting untuk menghormati warisan seniman tradisional seperti Hayao Miyazaki. Inspirasi yang dapat diambil adalah perlunya keseimbangan antara inovasi teknologi dan penghormatan terhadap nilai-nilai seni asli. Dengan demikian, masa depan seni visual dapat berkembang tanpa mengorbankan inti kreativitas manusia.