Pasar
Indeks Saham Indonesia Menurun Ditengah Ketidakpastian Suku Bunga The Fed
2025-02-20

Pada hari Kamis, 20 Februari 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan di tengah kekhawatiran investor terhadap prospek suku bunga acuan The Fed. Meskipun mayoritas saham berada di zona merah, sektor teknologi menjadi satu-satunya yang masih bertahan dengan performa positif. Nilai transaksi mencapai Rp 11,88 triliun melibatkan lebih dari 18 miliar saham dalam hampir 1,3 juta kali transaksi. Saham DCII dan DATA menjadi penopang utama yang membantu menjaga IHSG tetap stabil.

Saham Teknologi Menjadi Penyelamat IHSG di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global

Di tengah gugupnya pasar modal Indonesia pada Kamis, 20 Februari 2025, indeks saham ditutup di level 6.788,04 atau turun 0,1%. Pergerakan ini didorong oleh kekhawatiran investor tentang arah kebijakan suku bunga Federal Reserve AS. Dalam lansiran Refinitiv, diketahui bahwa hanya sektor teknologi yang masih tampil cerah, sementara sebanyak 334 saham lainnya mengalami penurunan.

Perhatian khusus tertuju pada saham DCI Indonesia (DCII) yang naik hingga menyentuh batas otomatis penolakan atas (ARA) pada sesi pertama. Kontribusi DCII sangat signifikan dengan memberikan tambahan 14,79 poin ke indeks. Selain itu, Remala Abadi (DATA) juga menunjukkan kinerja yang kuat setelah Grup Djarum mengakuisisi 40% saham tersebut. Indointernet (EDGE) pun tidak ketinggalan, memberikan dorongan positif bagi sektor teknologi.

Berita dari Amerika Serikat memperburuk suasana pasar. Risalah pertemuan FOMC menunjukkan bahwa anggota komite sepakat untuk mempertahankan suku bunga di kisaran 4,25%-4,50%. Mereka juga mengungkapkan kekhawatiran akan dampak potensial dari kebijakan tarif Presiden Donald Trump dan perubahan regulasi serta pajak.

Dalam negeri, pelaku pasar menantikan data neraca pembayaran Indonesia (NPI) untuk periode 2024. Data ini penting untuk menilai ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.

Dari perspektif seorang jurnalis, situasi ini menunjukkan betapa sensitifnya pasar modal terhadap kebijakan moneter global. Kemampuan sektor teknologi untuk bertahan dan bahkan tumbuh di tengah ketidakpastian menunjukkan potensi besar industri ini. Ini menjadi pelajaran penting bagi para investor untuk selalu waspada terhadap faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi pasar, namun juga untuk mencari peluang di sektor-sektor yang memiliki daya tahan tinggi seperti teknologi.

more stories
See more