Dalam pertandingan yang penuh kontroversi, Inter Milan berhasil mengalahkan Barcelona di leg kedua semifinal Liga Champions musim 2024/2025. Pertandingan ini berlangsung di Giuseppe Meazza pada Rabu (7/5/2025), dengan agregat akhir 7-6 untuk Inter Milan. Gol krusial dari Francesco Acerbi dan Davide Frattesi membawa Nerazzurri ke final yang akan diselenggarakan di Allianz Arena, Jerman.

Pertarungan Sengit antara Inter Milan dan Barcelona Berakhir dengan Kontroversi

Pada malam yang dipenuhi emosi di stadion Giuseppe Meazza, Inter Milan dan Barcelona memberikan pertunjukan spektakuler yang akan sulit dilupakan. Setelah seri imbang 3-3 di leg pertama di Camp Nou, kedua tim kembali saling serang di Italia. Pertandingan ini dimulai dengan dominasi Inter Milan, yang mencatat dua gol di babak pertama melalui strategi ofensif mereka.

Barcelona tidak menyerah dan membalas dengan tiga gol, membuat mereka tampak lebih dekat ke final. Namun, sebuah insiden dramatis menjelang akhir waktu normal mengubah jalannya pertandingan. Gerard Martin, bek muda Barcelona, terlibat benturan dengan Denzel Dumfries saat berusaha menghalau bola. Meskipun terjatuh, wasit tidak memutuskan adanya pelanggaran, memungkinkan umpan Dumfries mencapai Acerbi yang kemudian mencetak gol penyeimbang.

Kontroversi ini memicu reaksi marah dari para penggemar Barcelona, yang merasa hak mereka dicuri oleh keputusan wasit. Dalam situasi yang semakin panas, pertandingan harus dilanjutkan ke perpanjangan waktu. Pada menit ke-99, pemain pengganti Inter Milan, Davide Frattesi, menjadi pahlawan dengan mencetak gol penentu, membawa timnya menuju final di Munich.

Banyak pengamat sepak bola yang menyoroti pentingnya keputusan wasit dalam pertandingan besar seperti ini. Insiden terhadap Gerard Martin menunjukkan betapa kompleksnya situasi yang dihadapi wasit, di mana setiap keputusan bisa mempengaruhi hasil akhir. Bagi para suporter Inter Milan, ini adalah momen kebanggaan sekaligus tantangan untuk melangkah lebih jauh di final nanti. Di sisi lain, kekalahan Barcelona mengajarkan bahwa dalam dunia sepak bola, keputusan teknis dapat menentukan nasib sebuah tim. Penggemar diharapkan untuk tetap mendukung tim kesayangan mereka meski dalam situasi yang menantang.