Sebuah kasus skandal melibatkan seorang dokter kandungan di Kabupaten Garut telah menarik perhatian luas. Jumlah korban yang mengaku menjadi target pelecehan seksual dari M Syafril Firdaus meningkat menjadi lima orang. Para korban ini telah resmi melaporkan insiden tersebut ke Polres Garut melalui posko pengaduan. Salah satu korban bahkan dikenal dari video viral yang beredar di media sosial, memperlihatkan tindakan tidak senonoh dokter terhadap pasiennya.

Penambahan Korban dan Tindak Lanjut Hukum

Di Kabupaten Garut, pada musim hujan yang mendominasi bulan April, muncul laporan-laporan baru terkait praktik tidak etis oleh seorang dokter kandungan bernama M Syafril Firdaus. Menurut AKP Joko Prihatin, Kasatreskrim Polres Garut, jumlah korban yang telah melapor mencapai lima individu. Salah satu di antaranya adalah wanita yang videonya tersebar luas di platform digital.

Polisi membuka jalur komunikasi bagi siapa pun yang merasa menjadi korban pelaku. Investigasi sedang berlangsung untuk menyelesaikan proses penyidikan secara menyeluruh. Dari hasil pemeriksaan awal, diketahui bahwa Syafril melakukan kontak fisik tak pantas selama pemeriksaan menggunakan alat USG kepada salah satu pasien.

Setelah kejadian ini menjadi sorotan publik, polisi berhasil menangkap tersangka di Jakarta. Selain pelecehan seksual, investigasi juga mengungkap adanya percobaan pemerkosaan terhadap salah satu pasien di tempat kosnya.

Dari perspektif jurnalistik, kasus ini memberikan pembelajaran penting tentang perlunya pengawasan ketat terhadap praktisi medis dalam menjaga profesionalisme dan integritas mereka. Insiden ini juga menunjukkan pentingnya kesadaran masyarakat untuk melaporkan setiap bentuk pelecehan agar tidak ada lagi korban lain. Harapan besar tertuju pada sistem hukum untuk menjamin keadilan bagi para korban serta memberikan sanksi tegas kepada pelaku.