Sebuah bencana alam yang luar biasa menerjang Korea Selatan, ketika kebakaran hutan besar melanda wilayah Andong dan sekitarnya. Api yang tak terkendali telah berlangsung selama lima hari berturut-turut, mengubah pegunungan menjadi lautan api dan memaksa puluhan ribu orang untuk mengungsi. Cuaca kering serta angin kencang memperparah situasi, sehingga menyebabkan kerusakan luas dan korban jiwa. Dalam peristiwa ini, warga setempat seperti Lee Seung-joo dan petani apel Cho Jae-oak melaporkan pengalaman mengerikan saat menyaksikan kekuatan alam yang dahsyat.
Sopir truk bernama Lee Seung-joo, berusia 39 tahun, menjelaskan bahwa ia merasa seperti menyaksikan akhir dunia saat melewati area yang dilanda kebakaran tersebut. Kondisi tersebut semakin parah karena musim kemarau panjang yang terjadi sebelumnya membuat daerah itu sangat rentan terhadap api. Gunung-gunung yang terbakar tampak menyala dengan intensitas tinggi, memberikan kesan seperti pemandangan dari dunia lain yang penuh dengan ancaman.
Banyak jalan raya utama, termasuk Jalan Nasional 7 di wilayah pesisir timur, menjadi medan yang sulit dilewati oleh para pengungsi. Bola-bola api yang turun dari gunung menghujani kendaraan yang tersangkut dalam kemacetan lalu lintas, menciptakan suasana kepanikan. Beberapa saksi mata menggambarkan adegan mencekam saat pengemudi berusaha lolos dari mobil-mobil yang terbakar.
Petani apel tua bernama Cho Jae-oak juga ikut merasakan dampak serius dari kebakaran ini. Pria berusia 75 tahun itu bersama istri harus meninggalkan pertanian mereka setelah mencoba menyelamatkannya dengan menyemprotkan air. Namun upaya mereka tidak berhasil menghadapi kekuatan api yang begitu besar. Ini menunjukkan betapa sulitnya melawan elemen-elemen alam yang sedang marah.
Dinas Kehutanan Korea telah melaporkan bahwa setidaknya 24 orang tewas akibat bencana ini. Beberapa korban meninggal saat proses evakuasi yang berisiko tinggi. Peristiwa ini mengingatkan kita akan pentingnya persiapan dan antisipasi terhadap bencana alam, serta perlunya penanganan cepat agar dapat meminimalkan kerugian dan korban jiwa di masa depan.
Kebakaran yang melanda Korea Selatan ini membuktikan bahwa efek dari perubahan iklim dapat sangat merusak jika tidak dikelola dengan baik. Pengalaman traumatis yang dialami oleh penduduk lokal menunjukkan urgensi dalam mengambil tindakan nyata untuk melindungi lingkungan dan menjamin keselamatan semua orang yang tinggal di daerah rawan bencana.