Pengumuman tur internasional Manchester United ke Asia mendapatkan sorotan besar dari para penggemar sepak bola. Klub yang dikenal sebagai Setan Merah ini akan menggelar pertandingan di Malaysia dan Hong Kong, meninggalkan Indonesia tanpa kesempatan menyaksikan aksi mereka secara langsung. Pada awal Mei 2025, MU akan melawan tim ASEAN All Stars di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, dalam ajang Maybank Challenge Cup Malaysia 2025. Tidak lama setelah itu, mereka juga akan berhadapan dengan tim nasional Hong Kong di Hong Kong Stadium.

Antusiasme terhadap kedatangan klub Inggris ini tidak hanya dibatasi oleh negara-negara tuan rumah saja. Di Indonesia, basis penggemar Manchester United sangat besar, sehingga banyak yang merasa kecewa karena harus menyeberang ke negara tetangga untuk menyaksikan pertandingan tersebut. Meskipun demikian, sejumlah suporter Indonesia seperti Savitri dan Thomas tetap memilih pergi ke Malaysia demi menyaksikan pertandingan impiannya. Pertimbangan utama mereka adalah biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan perjalanan ke Hong Kong serta kemudahan akses transportasi dan akomodasi.

Peluang sport tourism di Indonesia dapat menjadi solusi bagi penggemar lokal maupun internasional. Menurut CEO Manchester United, Omar Berrada, tur semacam ini bukan hanya sekadar cara untuk menjalin hubungan dengan para penggemar, tetapi juga sumber pendapatan penting bagi klub. Infrastruktur, dukungan sponsor, dan kesiapan promotor lokal menjadi faktor utama yang menentukan apakah sebuah negara bisa menjadi destinasi tur klub-klub besar dunia. Dengan manajemen yang baik, kedatangan tim-tim ternama seperti MU dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor pariwisata, perhotelan, dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Indonesia.

Keberadaan klub besar seperti Manchester United membuktikan bahwa olahraga memiliki dampak global yang signifikan. Melalui tur ini, tidak hanya penggemar yang merasa lebih dekat dengan idola mereka, tetapi juga perekonomian daerah tujuan mendapatkan dorongan positif. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak, termasuk pemerintah, untuk memperbaiki infrastruktur dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi acara-acara internasional. Ini adalah langkah menuju masa depan yang lebih inklusif dan dinamis, di mana olahraga menjadi jembatan antarbudaya serta pembangunan sosial dan ekonomi.