Lebih dari seribu musisi tanah Inggris mengambil tindakan kolektif untuk mengekspresikan keprihatinan mereka terhadap potensi penyalahgunaan karya mereka oleh perusahaan teknologi. Para artis ini merilis sebuah album bertajuk Is This What We Want, yang berisi 12 lagu dengan pesan tersirat: "Pemerintah Inggris Tidak Boleh Melegalkan Pencurian Musik oleh Perusahaan AI". Album ini menjadi simbol protes kuat terhadap rencana pemanfaatan kecerdasan buatan dalam industri hiburan, yang dianggap dapat mengancam eksistensi pencipta asli.
Pada rilisan album tersebut, para seniman memilih untuk menyajikan rekaman studio dan tempat pertunjukan kosong sebagai bentuk metafora. Mereka ingin menyampaikan pesan bahwa masa depan musik mungkin tidak lagi dikuasai oleh manusia jika regulasi tidak dibuat dengan bijaksana. Sejumlah nama besar seperti Imogen Heap, Yusuf Islam, Tori Amos, Hans Zimmer, Kate Bush, Damon Albarn, Annie Lennox, Billy Ocean, Ed O'Brien dari Radiohead, Dan Smith dari Bastille, serta Jamiroquai turut ambil bagian dalam proyek solidaritas ini.
Melalui inisiatif kolaboratif ini, para musisi mencoba membangkitkan kesadaran publik akan pentingnya perlindungan hak cipta bagi pencipta asli. Kate Bush, salah satu partisipan, menyoroti kekhawatiran bahwa suara manusia mungkin tak lagi didengar dalam produksi musik masa depan. Inisiatif ini juga menyoroti tantangan yang dihadapi seniman dalam memantau penggunaan karya mereka secara luas di internet.
Dengan melibatkan begitu banyak tokoh ternama, album ini tidak hanya menjadi platform untuk menyuarakan keprihatinan, tetapi juga ajang pendidikan tentang pentingnya menjaga integritas karya seni. Melalui gerakan serentak ini, para seniman berharap dapat membuka mata pemerintah dan masyarakat umum tentang potensi bahaya yang ditimbulkan oleh regulasi yang kurang hati-hati dalam era digital ini.