Berita
Kekuatan Ekonomi Keluarga Xi Jinping di Tengah Kampanye Antikorupsi
2025-03-26

Di tengah upaya keras Presiden China, Xi Jinping, untuk membasmi korupsi di semua lapisan Partai Komunis, keluarganya justru dituduh meraup keuntungan besar melalui berbagai bisnis dan investasi finansial. Laporan dari Radio Free Asia (RFA), yang mengutip sumber intelijen Amerika Serikat, menunjukkan bahwa meskipun kampanye antikorupsi telah menargetkan pejabat tingkat tinggi maupun rendah, keluarga Xi tampaknya tetap menjaga keterlibatan mereka dalam sektor ekonomi yang menguntungkan. Hal ini didukung oleh informasi dari Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI) AS yang menyoroti adanya praktik korupsi sistemik di China.

Laporan tersebut juga menyoroti bagaimana pejabat pemerintah China dapat mengumpulkan kekayaan melalui korupsi dengan jumlah yang signifikan, sering kali mencapai beberapa kali lipat dari gaji resmi mereka. Kondisi ini menjadi indikator kuat tentang bagaimana korupsi masih berkembang di negara tersebut meskipun ada upaya keras untuk memeranginya.

Pengaruh Politik dan Kepentingan Bisnis Keluarga Xi

Keluarga Xi Jinping disebut-sebut memiliki akses istimewa ke informasi penting yang memungkinkan mereka mendapatkan keuntungan besar dari berbagai aktivitas bisnis. Melalui hubungan politik yang erat, baik dengan perusahaan swasta maupun milik negara, keluarga ini diyakini terlibat dalam transaksi keuangan yang menghasilkan pendapatan jutaan dolar. Meskipun Xi sendiri memprakarsai gerakan antikorupsi yang sangat ketat, laporan-laporan menunjukkan bahwa keluarganya tidak sepenuhnya lepas dari pengaruh ekonomi besar yang mereka bangun selama bertahun-tahun.

Sejak Xi memegang kendali pada tahun 2012, ia telah fokus pada pemberantasan korupsi di semua tingkatan partai komunis. Namun, ODNI menyatakan bahwa posisi strategis anggota keluarga Xi memberikan mereka akses unik ke peluang bisnis yang sulit dicapai oleh orang lain. Mereka menggunakan jaringan politik mereka untuk memperoleh manfaat maksimal dari berbagai kesempatan investasi. Selain itu, kurangnya pengawasan independen dan akuntabilitas yang lemah di tingkat provinsi membuat praktik semacam ini sulit dipadamkan sepenuhnya. Dalam konteks ini, keluarga Xi dianggap sebagai salah satu contoh nyata bagaimana korupsi bisa tetap eksis bahkan di bawah kepemimpinan yang menekankan integritas.

Sistem Korupsi yang Masih Berlanjut di China

Menurut ODNI, korupsi di China terus berkembang karena struktur pemerintahan yang terpusat serta kurangnya kontrol yang efektif. Pejabat tingkat tinggi, termasuk anggota Kongres Rakyat Nasional (NPC), sering kali mendapatkan keuntungan besar melalui suap dan transaksi ilegal. NPC, yang merupakan badan legislatif utama di China, lebih berfungsi sebagai simbol status daripada lembaga yang benar-benar mewakili rakyat. Keanggotaan dalam NPC menjadi sarana bagi individu untuk mendapatkan informasi sensitif dari pemerintah, yang kemudian digunakan untuk memuluskan jalur bisnis mereka.

Praktik korupsi ini tidak hanya terbatas pada pejabat aktif. Banyak mantan pejabat yang juga menerima suap setelah masa jabatan mereka berakhir demi memfasilitasi transaksi bisnis tertentu. Menurut laporan, potensi keuntungan dari keanggotaan NPC begitu besar sehingga individu rela membayar mahal hanya untuk bergabung. Ini menciptakan lingkaran setan di mana korupsi bukan lagi masalah individu, tetapi telah menjadi bagian dari sistem yang ada di China. Dengan demikian, meskipun kampanye antikorupsi Xi berhasil menindak ratusan ribu pejabat, tantangan untuk benar-benar membersihkan sistem tetaplah besar.

more stories
See more