Pertarungan tinju antara Josh Warrington dan Asad Asif Khan membuktikan bahwa legenda tinju dari Leeds belum kehilangan sentuhan. Dalam laga yang berlangsung sengit selama 10 ronde, Warrington berhasil memperlihatkan kualitasnya dengan mengalahkan Khan secara angka mutlak. Laga ini menjadi tonggak penting bagi Warrington setelah ia memutuskan untuk kembali dari masa pensiun, menunjukkan kepada dunia bahwa ambisi dan semangat juangnya masih utuh.
Pada Sabtu malam, Warrington memulai pertarungannya dengan penuh percaya diri, langsung menekan Khan sejak awal. Dengan catatan baru 32 kemenangan, termasuk delapan KO, petinju ini tidak memberikan ruang bagi lawannya untuk bernapas. Meskipun Khan mencoba meredam serangan melalui teknik clinch, strategi itu justru membuat Warrington lebih fokus pada target tubuh. Tekanan konstan akhirnya membuahkan hasil ketika Warrington berhasil mendaratkan beberapa pukulan keras yang goyahkan pertahanan Khan.
Di ronde kelima, sebuah pukulan kanan kuat menghantam Khan sehingga gumshield-nya terlepas, memicu protes singkat. Namun, ini hanya memperburuk situasi Khan karena Warrington tak henti-hentinya melanjutkan ofensifnya. Puncak dramatis terjadi di ronde keenam ketika Khan tersungkur akibat pukulan kanan Warrington yang presisi. Meski bangkit, Khan tampak semakin kesulitan menghadapi intensitas tekanan tersebut.
Saat pertandingan masuk ke ronde-ronde akhir, kedua petinju mulai menghemat energi mereka. Warrington, meskipun tampak kehabisan tenaga, tetap menjaga ritme permainan hingga peluit akhir. Skor akhir dari para hakim menunjukkan dominasi Warrington dengan angka 99-89, 99-90, dan 97-91. Ini adalah bukti nyata bahwa mantan juara dunia ini masih memiliki tempat di kancah tingkat atas tinju internasional.
Berita baik bagi penggemar tinju, kemenangan ini bisa membuka jalan bagi duel besar antara Warrington dan Michael Conlan. Dengan mentalitas pantang menyerah yang ditunjukkan dalam laga comeback ini, Warrington siap menghadapi tantangan apa pun di masa depan. Legenda tinju ini telah menunjukkan bahwa usia dan waktu istirahat bukanlah penghalang untuk kembali berdiri di atas ring.