Pertemuan pertama antara pasangan ganda Indonesia dan India membuktikan bahwa persaingan di Piala Sudirman tidak pernah bisa diprediksi dengan mudah. Muhammad Shohibul Fikri bersama rekan setimnya, Daniel Marthin, berhasil mengamankan kemenangan meskipun harus berhadapan dengan tantangan besar dari lawan-lawan mereka. “Kami menemukan diri kami di hadapan tim yang sangat tangguh, tetapi akhirnya kami mampu memenangkan pertandingan tersebut,” ungkap Fikri.

Keunggulan awal yang cukup signifikan nyatanya tak cukup menjadi jaminan untuk meraih kemenangan tanpa hambatan. Gempuran dari pihak lawan membuat kedua pemain asal Indonesia harus bekerja lebih keras. “Pada awal pertandingan, kami unggul cukup jauh, namun lawan kami tidak gentar dan terus berusaha menyamakan skor,” tambah Daniel. Kondisi ini menjadi pelajaran penting bagi mereka agar evaluasi dapat dilakukan guna meningkatkan performa di masa mendatang.

Berkompetisi dalam ajang beregu seperti Piala Sudirman memiliki dinamika yang berbeda dibandingkan pertandingan tunggal. Tekanan mental dan adaptasi terhadap situasi lapangan menjadi faktor utama yang harus diperhatikan oleh para atlet. “Kami masih belajar bagaimana cara menghadapi tekanan ini secara efektif,” ujar Fikri. Meskipun demikian, semangat untuk memberikan yang terbaik tetap menyala. “Melawan Denmark akan menjadi tantangan lain yang serius, namun kami siap untuk memberikan penampilan terbaik kami,” tandas Daniel.