Pada hari Kamis di Jakarta, KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak menyampaikan rencana tegas terkait dua anggota TNI AD yang diduga terlibat dalam insiden penembakan terhadap tiga polisi. Peristiwa ini terjadi selama penggerebekan kegiatan ilegal sabung ayam di Kabupaten Way Kanan, Lampung. Menurut pernyataannya, proses hukum sedang berjalan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Meskipun ada persepsi bahwa langkah-langkah tersebut mungkin memakan waktu lebih lama, pihaknya menegaskan bahwa tidak ada upaya untuk menghindari tanggung jawab.
Dalam suasana tegang di Kompleks Istana Kepresidenan, Jenderal Maruli menjelaskan pentingnya setiap prajurit bertanggung jawab atas tindakan mereka. Dalam konteks kasus ini, pelaku akan mendapatkan sanksi serius sesuai dengan hukum yang berlaku. "Kami berbicara tentang hukum, dan hukum memiliki prosedur tertentu," ungkapnya, menekankan bahwa kematian akibat tindakan semacam itu biasanya mengarah pada konsekuensi hukum yang signifikan.
Berbicara lebih lanjut tentang spekulasi keterlibatan beberapa oknum polisi dalam aktivitas judi sabung ayam, Maruli menegaskan bahwa fakta sebenarnya akan diungkap melalui jalur hukum. Dia juga memberikan klarifikasi dari Kapolda Lampung terkait kronologi kejadian. Dalam penggeledahan tersebut, tiga anggota polisi awalnya terlibat, namun satu di antaranya telah meninggalkan lokasi sebelum insiden terjadi. "Situasinya kompleks, tetapi kami percaya sidang akan mengungkap kebenaran," tutup Maruli.
Sebagai jurnalis, kita bisa belajar bahwa integritas dan transparansi sangat penting dalam menyelesaikan konflik atau masalah hukum yang melibatkan instansi negara seperti TNI dan Polri. Langkah-langkah yang diambil oleh KSAD menunjukkan komitmen kuat terhadap supremasi hukum serta perlunya keadilan bagi semua pihak tanpa pandang bulu. Ini menjadi pesan kuat bagi semua elemen masyarakat bahwa pelanggaran hukum tidak dapat dibiarkan begitu saja.