Pada bulan Maret 2024, dunia hiburan tanah air diramaikan oleh berita duka akibat kepergian Stevianne Agnecya atau lebih dikenal sebagai Stevie Agnecya. Aktor ternama, Samuel Rizal, yang pernah menjalin hubungan pernikahan dengan Stevie, membuat keputusan kontroversial dengan tidak hadir dalam pemakaman mantan istrinya. Dalam wawancara eksklusifnya, Samuel menjelaskan bahwa jarak emosional yang terjadi sebelum kematiannya menjadi salah satu alasan utamanya. Selain itu, ia juga ingin menghindari sorotan media yang mungkin akan memfokuskan perhatian pada kehadiran dirinya di tengah situasi sedih tersebut.
Pada tanggal 21 Maret 2024, di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, Stevie Agnecya meninggalkan dunia ini setelah melalui masa-masa sulit dalam hidupnya. Sebagai mantan suami, Samuel Rizal menyadari bahwa relasi mereka telah mengalami perubahan drastis sebelum kepergian sang selebriti. Dalam diskusi mendalam bersama Melaney Ricardo, Samuel merangkum bahwa ia dan putrinya, Cilla, merasakan adanya jarak sosial dengan keluarga besar Stevie selama beberapa waktu terakhir.
Selain itu, Samuel juga menunjukkan pengertiannya terhadap kondisi keluarga Stevie saat itu. Kehadiran Samuel di pemakaman dapat memicu spekulasi publik dan perhatian media yang tidak diinginkan, mengingat popularitas Stevie dan suaminya, Anggi Pratama, serta lingkaran teman-teman mereka yang juga merupakan tokoh publik. Oleh karena itu, Samuel memutuskan untuk tetap menjaga jarak, sambil mempercayakan Cilla sebagai perwakilan dalam memberikan penghormatan terakhir kepada ibunya.
Dengan sikap dewasa ini, Samuel berharap agar momen perpisahan tersebut dapat dilalui dengan tenang oleh semua pihak yang terlibat.
Dari sudut pandang seorang jurnalis, kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya pengertian dan kebijaksanaan dalam menghadapi situasi yang kompleks. Keputusan Samuel untuk tidak hadir di pemakaman bukanlah bentuk ketidakpedulian, melainkan langkah strategis guna menghindari eskalasi konflik atau perhatian negatif dari publik. Hal ini menunjukkan bahwa terkadang, tindakan yang tampak sederhana bisa memiliki makna mendalam dalam menjaga harmoni antarindividu, bahkan di tengah rasa kehilangan yang begitu besar.