Perhatian besar muncul mengenai kekhawatiran mendalam yang dirasakan oleh Pangeran Harry terkait masa depan pernikahannya dengan Meghan Markle. Sejak keluar dari tugas kerajaan pada 2020 dan memilih menetap di Montecito, California, pasangan ini telah menjalani hidup glamor di kediaman bernilai fantastis. Namun, dibalik kemewahan tersebut, ada kabar bahwa sang pangeran merasa cemas akan retaknya hubungan mereka.

Pengamat kerajaan menyebut bahwa Harry semakin sensitif terhadap dinamika hubungannya dengan Meghan sejak keputusan kontroversial untuk mundur dari posisi resmi di Inggris. Meskipun tinggal dalam kondisi mewah, isu-isu di lingkaran istana menunjukkan bahwa dia diam-diam takut akan akhir pernikahan mereka. Hal ini diperkuat oleh diskusi terbuka di podcast The Sun Royal Exclusive, di mana para ahli membahas situasi mereka secara lebih rinci.

Dalam acara tersebut, penulis biografi kerajaan Hugo Vickers mengungkapkan firasat kuatnya tentang ketakutan Harry kehilangan Meghan. Menurutnya, meskipun banyak spekulasi beredar, kenyataannya tetap menunjukkan adanya tekanan signifikan yang dialami pangeran dalam menjaga hubungan mereka tetap stabil.

Selain itu, diskusi juga menyentuh aspek lain dari hubungan antara Harry dan kerajaan. Meski konflik sempat muncul, Raja Charles III masih memberikan kesempatan rekonsiliasi dengan putranya. Ini menandakan bahwa pintu perdamaian belum sepenuhnya tertutup, meskipun tantangan tetap hadir dalam dinamika keluarga kerajaan modern ini.

Berbagai faktor, baik internal maupun eksternal, tampaknya turut mempengaruhi keadaan rumah tangga pasangan Duke of Sussex. Dengan demikian, harapan tetap ada bagi kedua belah pihak untuk menemukan solusi yang mempertahankan harmoni hubungan mereka di tengah tekanan sosial dan politik yang melingkupi kehidupan mereka.