Dalam sebuah momen penting bagi sektor transportasi nasional, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir meresmikan terminal khusus penerbangan ibadah di Bandara Soekarno-Hatta. Terminal 2F ini dirancang secara modern dengan berbagai fasilitas yang mendukung keberangkatan serta kedatangan jemaah umrah dan haji. Kehadiran terminal ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan efisiensi layanan penerbangan religius.
Pada hari Minggu (4/5/2025), di tengah suasana harumnya semangat ibadah, Bandara Soekarno-Hatta menyaksikan peresmian Terminal 2F sebagai pusat baru penerbangan umrah dan haji. Acara ini dipimpin langsung oleh kepala negara, Prabowo Subianto, bersama para pejabat terkait, termasuk Menteri BUMN, Erick Thohir. Terminal ini telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas unggulan seperti masjid luas seluas 3.000 meter persegi, lounge istimewa yang memberikan kenyamanan maksimal, serta area khusus untuk keluarga pengantar.
Sejak Januari 2025, Terminal 2F mulai melayani penerbangan charter menuju Jeddah dan Madinah. Namun, tahap finalisasi operasional dilakukan pada 21 Maret 2025, ketika Garuda Indonesia mengalihkan semua rute ibadahnya dari Terminal 3 ke Terminal 2F. Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi, menegaskan bahwa estetika modern dan alami menjadi inti desain terminal ini, dengan sentuhan dekoratif pada konter check-in dan area tunggu yang membuat suasana lebih nyaman.
Berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait seperti Kementerian Perhubungan, maskapai penerbangan, AirNav Indonesia, Kantor Imigrasi, Bea dan Cukai, serta Karantina, Terminal 2F kini siap menjadi simbol kebanggaan baru dalam penyediaan layanan ibadah bagi masyarakat Indonesia.
Kehadiran terminal ini juga diharapkan dapat mempercepat proses administrasi dan logistik penerbangan haji serta umrah, sehingga memberikan pengalaman lebih baik bagi para jemaah.
Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi atas upaya revitalisasi Terminal 2F ini, yang dinilai akan membawa dampak positif bagi pelaksanaan ibadah di masa mendatang.
Dengan demikian, Terminal 2F resmi menjadi destinasi utama bagi seluruh penerbangan langsung ke Jeddah dan Madinah, menandai babak baru dalam pengelolaan penerbangan religius di Indonesia.
Menyaksikan inovasi ini, publik diharapkan bisa melihat bagaimana infrastruktur modern dapat mendukung tradisi budaya dan agama tanpa menghilangkan esensinya.
Semoga dengan hadirnya Terminal 2F, setiap perjalanan ibadah dapat berlangsung dengan lancar dan penuh berkah.
Dari perspektif pembaca, langkah ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam memberikan solusi nyata bagi tantangan logistik yang sering dihadapi oleh jutaan jemaah setiap tahunnya. Ini adalah contoh konkret bagaimana kolaborasi antara pemerintah dan BUMN dapat menghasilkan proyek strategis yang bermanfaat bagi masyarakat luas.