Pasar saham Indonesia mengalami tekanan signifikan pada perdagangan pagi hari ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan tren penurunan, meskipun pelemahan tersebut mulai berkurang intensitasnya seiring waktu. Pada pukul 09:28 WIB, IHSG mencatat penurunan sebesar 0,28%, namun sempat menyentuh level terendah hampir 1% di awal sesi perdagangan. Aktivitas transaksi mencapai Rp 1,9 triliun dengan volume lebih dari 2,3 miliar saham.
Saham-saham tertentu mengalami penurunan cukup tajam selama sesi perdagangan ini. Beberapa perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan kerugian besar dalam nilai saham mereka. Salah satu yang paling terpukul adalah PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk dengan penurunan hampir 8,5%. Selain itu, PT Techno9 Indonesia Tbk juga mencatat anjlokannya sebesar lebih dari 8%. Gejolak ini tidak hanya terjadi pada saham-saham individual tetapi juga dipengaruhi oleh kondisi pasar global yang kurang menentu.
Gelombang ketidakpastian global menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi performa pasar modal domestik. Ketegangan antara Amerika Serikat dan China kembali memanas setelah kebijakan baru AS mengenai tarif impor produk China. Ancaman pemberlakuan tarif minimum sebesar 145% oleh pemerintah AS telah menciptakan suasana waspada di kalangan investor internasional. Meskipun ada upaya untuk meredakan ketegangan melalui dialog diplomatik, ketidakpastian perdagangan masih menjadi tantangan besar bagi stabilitas pasar finansial dunia. Situasi ini menggarisbawahi pentingnya kerja sama internasional dalam menjaga kestabilan ekonomi global demi mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.