Berita
Krisis Kemanusiaan di Rafah: Pengepungan Israel Mengancam Ribuuan Jiwa
2025-03-25

Situasi krisis berkepanjangan terjadi di wilayah Tel al-Sultan, Rafah, Gaza Selatan, akibat pengepungan militer Israel yang dimulai pada Minggu pagi (23/3/2025). Sekitar 50.000 warga Palestina terjebak tanpa akses memadai ke makanan, air bersih, dan fasilitas medis. Laporan menunjukkan bahwa korban luka-luka tidak dapat mendapatkan perawatan medis, bahkan sebagian dari mereka meninggal karena kehilangan darah secara perlahan. Komunikasi dengan daerah tersebut juga telah putus total.

Warga menyatakan bahwa serangan udara oleh helikopter Apache dan quadcopter Israel melukai banyak penduduk sipil tanpa pandang bulu. Situasi ini diperparah dengan pemutusan pasokan logistik serta pembatasan gerakan ambulans bantuan medis. Organisasi kemanusiaan internasional seperti Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan kesulitan dalam menyelamatkan nyawa akibat hambatan yang diberlakukan pasukan Israel.

Pengepungan Berkepanjangan Membuat Warga Sipil Terperangkap

Pengepungan militer Israel di Tel al-Sultan, Rafah, telah menciptakan situasi kemanusiaan yang memprihatinkan. Sekitar 50.000 warga Palestina terjebak dalam kondisi ekstrem tanpa akses yang cukup ke sumber daya dasar seperti makanan, air bersih, dan obat-obatan. Serangan intensif membuat komunikasi antarpenduduk terputus sepenuhnya, sehingga nasib mereka menjadi misteri bagi dunia luar. Fasilitas kesehatan setempat mengalami keruntuhan total, meninggalkan para korban cedera tanpa perawatan medis.

Situasi ini berawal ketika pasukan Israel memulai operasi penyebaran selebaran pengusiran pada Minggu pagi (23/3/2025). Helikopter serang Apache dan quadcopter dilaporkan menyerang warga sipil tanpa pandang bulu, melukai beberapa tetangga di daerah tersebut. Mais Hassouna, seorang warga dari lingkungan Tel al-Sultan, mengungkapkan rasa takut dan trauma akibat serangan tersebut. Ia menjelaskan bahwa malam itu sangat mengerikan, dengan suara ledakan dan tembakan yang mengguncang seluruh wilayah. Banyak keluarga yang terjebak di reruntuhan bangunan, tanpa harapan untuk mendapatkan pertolongan atau evakuasi.

Hambatan Akses Medis Menambah Derita Korban

Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan bahwa tim medis mereka kehilangan kontak dengan anggota kru yang berada di Rafah. Saat upaya penyelamatan sedang dilakukan, pasukan Israel diketahui mengepung kendaraan ambulans yang membawa pasien terluka. Ini menunjukkan betapa sulitnya memberikan bantuan kepada korban di tengah situasi konflik yang semakin memburuk. Korban luka-luka dibiarkan mati perlahan akibat kekurangan perawatan medis yang memadai.

Kondisi ini semakin memperparah penderitaan warga sipil di Tel al-Sultan. Anak-anak, wanita, dan orang tua menjadi korban langsung dari serangan tanpa ampun ini. Dengan layanan kesehatan yang runtuh total, para korban luka hanya bisa berharap akan keajaiban untuk bertahan hidup. Tidak hanya itu, anak-anak menghadapi ancaman kematian akibat kelaparan dan kehausan di bawah tekanan pengepungan dan pemboman yang terus-menerus. Pemerintah kota Rafah menyebut bahwa wilayah tersebut sedang mengalami genosida terhadap ribuan warga sipil yang tidak memiliki perlindungan apa pun dari serangan militer Israel.

more stories
See more