Menjelang perayaan besar tahunan, jalur Gentong di Kota Tasikmalaya mulai mengalami peningkatan aktivitas pemudik. Dua titik krusial yang sering menjadi penyebab kemacetan telah diidentifikasi oleh pihak berwenang. Selain itu, kontur jalan yang menantang dan potensi kecelakaan memerlukan perhatian ekstra dari para pengguna jalan. Operasi ketupat juga diluncurkan untuk menjaga kelancaran arus mudik dan balik.
Dua lokasi strategis di sepanjang jalur Gentong diperkirakan akan menjadi pusat perhatian selama musim mudik ini. Simpang tiga Pamoyanan dan Pasar Ciawi menjadi sorotan utama karena kerap kali menyebabkan antrian kendaraan panjang. Polisi lalu lintas setempat telah memperingatkan masyarakat akan kondisi ini.
Simpang tiga Pamoyanan memiliki fungsi sebagai pengarah bagi para pemudik yang menuju Majalengka, Cikijing, atau Cirebon. Sementara itu, Pasar Ciawi dikenal dengan aktivitas komersialnya yang padat sehingga dapat memperlambat laju kendaraan. Untuk menghindari risiko macet, para pemudik disarankan untuk merencanakan rute alternatif atau menggunakan waktu perjalanan yang lebih fleksibel.
Sebagai upaya antisipasi, pihak kepolisian melaksanakan Operasi Ketupat Lodaya 2025 yang bertujuan memastikan keselamatan dan kelancaran perjalanan pemudik. Program ini melibatkan ratusan personel kepolisian serta dukungan dari institusi lain seperti TNI dan BPBD.
Operasi tersebut mencakup penyebaran personel di beberapa pos terpadu, pelayanan, pengamanan, serta gatur. Semua ini dirancang agar setiap pemudik mendapatkan perlindungan maksimal selama dalam perjalanan. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk melakukan pemeriksaan rutin pada kendaraan mereka guna mengurangi risiko kecelakaan akibat faktor teknis. Kontur jalur Gentong yang cenderung berkelok dan menanjak menuntut kewaspadaan ekstra dari para pengemudi.