Berita
Pemulihan Bitcoin: Potensi Kenaikan di Q2 2025
2025-03-25

Setelah mengalami penurunan pada awal tahun, Bitcoin mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang signifikan. Pada akhir kuartal pertama 2025, tekanan jual berkurang dengan harga Bitcoin melonjak hingga USD87.600. Selain itu, arus masuk ETF Bitcoin spot meningkat pesat, mencerminkan kepercayaan investor yang kembali terbangun. Faktor eksternal seperti laporan inflasi dan potensi pelonggaran kebijakan The Fed juga memengaruhi sentimen pasar.

Sejarah menunjukkan bahwa meskipun Q1 sering kali penuh tantangan bagi Bitcoin, ada peluang besar untuk rebound di bulan Maret. Dengan prospek positif di kuartal kedua, Bitcoin berpotensi memperpanjang tren bullishnya, meskipun regulasi dan kebijakan tarif AS tetap menjadi faktor penting yang harus dipantau.

Kembalinya Kepercayaan Pasar

Di akhir Maret 2025, Bitcoin menunjukkan indikasi kuat pemulihan setelah mengalami tekanan jual selama beberapa minggu sebelumnya. Harga berhasil bertahan di atas level psikologis USD85.000, dengan kenaikan signifikan dalam waktu singkat. Investor mulai merespons secara positif, tercermin dari arus masuk yang kuat ke ETF Bitcoin spot di Amerika Serikat.

Sentimen pasar semakin diperkuat oleh Indeks Fear and Greed yang naik dari 32% menjadi 45%, mendekati level netral. Ini menunjukkan bahwa ketakutan berlebih telah berkurang, sementara minat terhadap aset berisiko meningkat. Pembelian ETF Bitcoin mencapai angka signifikan, yaitu 8.775 BTC senilai USD744 juta, yang menjadi bukti nyata pemulihan kepercayaan investor. Setelah lima minggu berturut-turut mengalami arus keluar, pembelian ini menjadi sinyal kuat bahwa pasar mulai melihat potensi pertumbuhan lebih lanjut.

Faktor Eksternal dan Prospek Masa Depan

Laporan ekonomi dan kebijakan moneter The Fed akan menjadi faktor penentu arah Bitcoin ke depan. Rilis Personal Consumption Expenditures (PCE) Index pada akhir Maret diharapkan memberikan panduan tentang langkah-langkah kebijakan The Fed. Jika inflasi menunjukkan tren melandai, ada kemungkinan The Fed akan lebih longgar dalam kebijakan suku bunga, yang dapat mendorong permintaan aset kripto.

Data historis menunjukkan bahwa performa Bitcoin di kuartal pertama cenderung bervariasi, namun bulan Maret sering kali menjadi periode pemulihan. Sejak 2013, rata-rata return Bitcoin di Q1 adalah +51,61%, meskipun median-nya menunjukkan -1,46%. Pada Q1 2025, Bitcoin mencatatkan penurunan -6,62%, yang relatif lebih kecil dibandingkan koreksi pada tahun-tahun sebelumnya. Prospek kuartal kedua tampak optimistis, dengan rata-rata return +26,89% sejak 2013. Arus masuk ETF Bitcoin, potensi pelonggaran kebijakan The Fed, serta stabilisasi pasar global membuat Bitcoin berpeluang melanjutkan tren positifnya di Q2 2025. Namun, perubahan regulasi dan kebijakan tarif AS tetap menjadi risiko yang perlu dipertimbangkan.

more stories
See more