Sebuah bencana alam terjadi di daerah pertambangan Galian C, tepatnya di perbatasan antara Kota Semarang dan Kabupaten Demak. Longsor tebing setinggi 100 meter menghancurkan beberapa truk serta alat berat yang sedang aktif digunakan. Peristiwa ini menewaskan seorang sopir dump truk dan melukai beberapa pekerja lainnya. Tim penyelidikan dari berbagai instansi telah turun ke lokasi untuk melakukan investigasi lebih lanjut.
Pada hari Sabtu sore (19/4/2205), sebuah insiden mengerikan terjadi di area tambang Galian C. Lokasi ini berada di wilayah batas Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, dan Desa Kebonbatur, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak. Menurut saksi mata, tanah longsor dengan kekuatan dahsyat menghantam beberapa kendaraan operasional yang sedang bekerja. Salah satu korban tewas adalah sopir bernama Muslih, seorang warga lokal berusia 56 tahun.
Video amatir yang merekam momen kritis ini menunjukkan betapa dahsyatnya material tanah runtuh. Selain merusak sejumlah truk dan alat berat, longsoran tersebut juga menyebabkan cedera pada beberapa pekerja tambang lainnya. Situasi menjadi semakin genting karena aktivitas pertambangan masih berlangsung saat kecelakaan terjadi.
Tindakan cepat dilakukan oleh petugas gabungan dari Polrestabes Semarang, Polres Demak, serta Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan koordinasi lapangan, titik lokasi longsor dikonfirmasi masuk dalam yurisdiksi administratif Kota Semarang. AKP Margono, Kapolsek Mranggen, menyatakan bahwa peristiwa ini terjadi sekitar pukul 15:00 WIB dan menyebabkan kerusakan besar pada fasilitas tambang.
Saat ini, penyelidikan mendalam sedang dilakukan oleh Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Semarang bersama Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Tengah. Investigasi mencakup peninjauan lokasi, pengumpulan data teknis, hingga pemeriksaan terhadap pihak manajemen PT Gunung Mas Beton sebagai perusahaan pengelola tambang tanah urug tersebut. Otoritas memperingatkan agar seluruh aktivitas pertambangan dihentikan sementara waktu demi menjaga keselamatan pekerja.
Kini semua pihak menanti hasil resmi dari investigasi guna mengetahui penyebab pasti dari bencana ini. Langkah-langkah evaluasi akan dilakukan untuk memastikan tidak ada lagi korban akibat aktivitas tambang yang kurang aman di masa depan.