Penelitian terbaru dari Harvard University menunjukkan bahwa kebiasaan minum kopi berkafein dapat membantu perempuan mencapai penuaan sehat. Studi yang melibatkan hampir 50.000 peserta ini mengungkap bahwa konsumsi kopi secara rutin berhubungan dengan peningkatan peluang untuk menua tanpa penyakit kronis dan tetap memiliki fungsi fisik serta mental yang baik. Efek serupa tidak ditemukan pada teh, kopi decaf, atau soda berkafein.
Selain itu, senyawa bioaktif dalam kopi seperti polifenol dan antioksidan diyakini berperan penting dalam mendukung kesehatan saat bertambah usia. Meskipun hasilnya signifikan, peneliti menegaskan bahwa studi ini bersifat observasional dan masih membutuhkan penelitian lebih lanjut pada populasi yang lebih bervariasi.
Kopi ternyata bukan hanya sekadar minuman favorit di pagi hari, tetapi juga menjadi faktor penting dalam mendorong penuaan sehat bagi perempuan. Dalam sebuah penelitian besar yang melibatkan puluhan ribu peserta selama lebih dari tiga dekade, diketahui bahwa konsumsi kopi berkafein memberikan manfaat protektif bagi kesehatan jangka panjang. Penelitian ini menyoroti bahwa kafein saja bukan satu-satunya penyebab, melainkan kombinasi senyawa alami dalam kopi.
Para ahli menyimpulkan bahwa kopi dapat meningkatkan peluang penuaan sehat hingga 2-5% setiap tambahan satu cangkir per hari. Ini disebabkan oleh kandungan nutrisi aktif seperti polifenol dan antioksidan yang membantu menjaga fungsi tubuh secara keseluruhan. Manfaat tersebut tetap terlihat meskipun mempertimbangkan faktor gaya hidup lainnya seperti aktivitas fisik dan pola makan. Namun, efek positif ini tidak ditemukan pada konsumsi minuman lain yang mengandung kafein, seperti soda.
Meskipun kopi menawarkan banyak manfaat, penting untuk memahami batasan dan cara pengonsumsiannya agar mendapatkan hasil maksimal. Penelitian menyarankan bahwa konsumsi moderat dua hingga empat cangkir per hari adalah jumlah ideal untuk mendapatkan manfaat protektif tanpa risiko negatif. Selain itu, kombinasi dengan gaya hidup sehat seperti olahraga teratur dan pola makan seimbang sangat dianjurkan.
Perlu dicatat bahwa studi ini bersifat observasional, sehingga hubungan sebab-akibat belum dapat dipastikan sepenuhnya. Populasi mayoritas peserta penelitian juga didominasi oleh perempuan kulit putih yang bekerja di bidang kesehatan, sehingga hasilnya mungkin tidak dapat langsung diterapkan pada kelompok demografi lainnya. Peneliti juga menekankan bahwa individu yang sensitif terhadap kafein atau belum terbiasa minum kopi tidak disarankan untuk memulai secara tiba-tiba. Dengan kata lain, kopi dapat menjadi bagian dari pola hidup sehat jika dikonsumsi dengan bijak.