Penelitian terbaru yang dilakukan oleh University of California, Los Angeles (UCLA) menunjukkan bahwa permen karet, baik yang berbahan sintetis maupun alami, dapat melepaskan mikroplastik ke dalam tubuh manusia. Studi ini menyoroti risiko kontaminasi plastik melalui produk sehari-hari dan memicu pertanyaan tentang dampaknya pada kesehatan.
Para peneliti menguji beberapa merek permen karet dan menemukan bahwa ratusan partikel mikroplastik dapat dilepaskan setiap kali seseorang mengunyah. Meskipun efek jangka panjang terhadap kesehatan belum diketahui, hasil penelitian ini telah memicu perhatian global.
Penelitian dari UCLA mengungkapkan bahwa permen karet mengandung polimer serupa dengan plastik, yang dapat melepaskan mikroplastik saat dikunyah. Temuan ini mencakup permen karet alami maupun sintetis, di mana keduanya memiliki potensi sama untuk menghasilkan kontaminasi mikroplastik.
Riset ini melibatkan pengujian terhadap sepuluh merek permen karet yang dipilih secara acak. Dalam proses eksperimen, peserta diminta mengunyah permen karet selama empat menit. Hasilnya, ditemukan bahwa rata-rata 100 partikel mikroplastik per gram permen dilepaskan, dengan kasus tertentu mencapai hingga 600 partikel. Komponen seperti poliolefin, polietilena tereftalat, dan poliacrilamida menjadi penyebab utama kontaminasi ini.
Bahkan permen karet alami, yang biasanya diproduksi menggunakan bahan dasar tanaman, tetap tidak luput dari bahaya mikroplastik. Menurut Lisa Lowe, mahasiswa pascasarjana UCLA, proses produksi dan pengemasan dapat menyebabkan kontaminasi plastik. Polimer dalam permen karet, baik itu sintetis maupun alami, ternyata memiliki karakteristik serupa dengan bahan plastik lainnya, sehingga mudah terurai menjadi partikel mikroskopis.
Mohanty menjelaskan bahwa meskipun plastik ini tidak terlihat secara kasat mata, paparan jangka panjang dapat menyebabkan akumulasi dalam tubuh manusia. Ia juga menambahkan bahwa meskipun kedua jenis permen karet tersebut mengandung polimer yang sama, tingkat kontaminasinya bisa berbeda-beda tergantung pada metode produksi dan komposisi tambahan.
Temuan penelitian ini telah menimbulkan perdebatan terkait keamanan konsumsi permen karet. Meskipun National Confectioners Association (NCA) menegaskan bahwa permen karet telah dikonsumsi secara aman selama lebih dari satu abad, masih ada ketidakpastian mengenai efek mikroplastik terhadap kesehatan.
Penelitian saat ini belum dapat memberikan bukti konkret tentang risiko kesehatan dari paparan mikroplastik. Namun, banyak studi yang menunjukkan adanya akumulasi mikroplastik dalam tubuh manusia, meskipun dampak spesifiknya belum teridentifikasi secara pasti.
NCA, organisasi industri makanan manis di AS, menyampaikan bahwa temuan ini tidak perlu menimbulkan kepanikan. Mereka menekankan bahwa keamanan produk tetap menjadi prioritas utama dalam proses produksi. Mohanty sendiri menyatakan bahwa penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya evaluasi lebih lanjut terhadap bahan-bahan yang digunakan dalam produk konsumsi.
Di sisi lain, para ilmuwan juga menyerukan perlunya penelitian lebih mendalam untuk mengeksplorasi dampak mikroplastik terhadap organisme hidup. Mereka menyarankan agar konsumen tetap bijaksana dalam memilih produk yang mereka konsumsi, sambil menunggu hasil penelitian lebih lanjut yang dapat memberikan panduan lebih jelas tentang risiko kesehatan yang mungkin timbul dari paparan mikroplastik ini.