Pemahaman yang salah mengenai penyebab kanker payudara masih sering ditemui di kalangan masyarakat Indonesia. Salah satu mitos yang beredar adalah penggunaan bra dengan kawat dapat memicu timbulnya kanker payudara. Menurut pakar medis, tidak ada hubungan ilmiah antara pemakaian bra berkawat dan risiko terkena kanker payudara. Penyakit ini lebih banyak dipengaruhi oleh faktor genetik, gaya hidup, serta kondisi fisik seperti obesitas. Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang mitos tersebut serta memberikan informasi akurat kepada pembaca.
Di tengah kesadaran masyarakat yang meningkat terkait pentingnya deteksi dini kanker payudara, berbagai rumor tetap beredar luas. Salah satunya adalah asumsi bahwa bra kawat yang terlalu ketat bisa menekan sistem limfatik payudara, sehingga menyebabkan racun tertahan dan memicu perkembangan sel abnormal. Namun, ahli bedah dari Singapura, dr. Tang Siau-Wei, menegaskan bahwa tidak ada dasar ilmiah untuk mendukung klaim ini.
Menurut dr. Tang, meskipun bra berkawat cenderung dirancang lebih ketat untuk memberikan penampilan yang lebih ideal, hal ini tidak memiliki dampak langsung pada kesehatan payudara. Ia menjelaskan bahwa kanker payudara lebih erat kaitannya dengan faktor lain, seperti kelebihan berat badan, riwayat keluarga yang memiliki kanker, dan gaya hidup yang tidak sehat. Dalam konteks ini, fokus pencegahan harus dialihkan dari mitos menjadi upaya nyata untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Dengan demikian, penting bagi setiap individu untuk memahami bahwa penggunaan bra berkawat bukanlah faktor risiko utama dalam perkembangan kanker payudara. Sebaliknya, seseorang perlu memperhatikan pola makan, aktivitas fisik, serta rutinitas pemeriksaan payudara guna menurunkan kemungkinan terserang penyakit ini.
Oleh karena itu, langkah edukatif yang efektif sangat diperlukan untuk memastikan masyarakat tidak lagi terjebak dalam mitos tanpa dasar ilmiah. Alih-alih khawatir dengan jenis pakaian dalam yang digunakan, sebaiknya perhatian difokuskan pada penerapan gaya hidup sehat dan pemeriksaan medis secara berkala sebagai cara paling efektif untuk mencegah kanker payudara.