Berita
Optimalisasi Formasi ASN: 1.967 Calon Memilih Mundur
2025-04-23

Pemerintah Indonesia melalui Badan Kepegawaian Negara (BKN) mencatat sebanyak 1.967 calon Aparatur Sipil Negara (ASN) memutuskan untuk mengundurkan diri dari proses penerimaan. Langkah ini merupakan hasil dari kebijakan optimalisasi yang diterapkan guna mencegah kosongnya formasi-formasi tertentu dalam sistem rekrutmen. Kebijakan ini memberikan kesempatan kepada para calon yang tidak lolos di posisi yang mereka lamar untuk mengisi lowongan lain yang sesuai dengan kompetensi mereka.

Kepala BKN, Zudan Arif Fakrulloh, menjelaskan bahwa program optimalisasi bertujuan untuk memastikan semua formasi yang tersedia dapat terisi secara maksimal. Selama rapat dengan Komisi II DPR di Jakarta pada awal pekan lalu, ia menyampaikan bahwa ada sekitar 16.167 calon yang ditawarkan posisi baru setelah gagal masuk ke bidang yang diinginkan. Namun, sejumlah calon menolak tawaran tersebut karena berbagai pertimbangan pribadi seperti jarak tempuh atau kondisi kesehatan.

Dalam praktiknya, contoh kasus optimalisasi ini bisa terlihat dari seorang peserta yang tidak berhasil lolos seleksi sebagai dosen Sosiologi di Universitas Negeri Jember. Di sisi lain, Universitas Nusa Cendana memiliki formasi serupa namun tidak mendapatkan pelamar. Dalam situasi ini, peserta dengan nilai tertinggi akan ditawarkan mengisi formasi kosong tersebut melalui sistem optimalisasi.

BKN juga menekankan pentingnya upaya ini untuk menghindari pemborosan anggaran akibat formasi yang tidak terisi. Menurut catatan BKN, jika tidak ada langkah optimalisasi, sekitar 16 ribu formasi akan tetap kosong. Setelah diterapkan, sebanyak 88 persen dari formasi yang semula kosong telah terisi, meskipun sisanya tetap harus ditinggalkan oleh sebagian peserta yang memilih mundur.

Hasil dari kebijakan ini menunjukkan bahwa meski ada tantangan, pemerintah berhasil meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan formasi ASN. Meskipun sebagian calon memilih untuk tidak melanjutkan proses, langkah optimalisasi tetap membuka peluang bagi banyak orang untuk bergabung dalam sistem birokrasi negara. Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi solusi efektif untuk memenuhi kebutuhan tenaga profesional di berbagai instansi pemerintahan tanpa mengabaikan kualitas dan keadilan dalam penempatan.

more stories
See more