Berita
Pak Sueb: Inspirasi Usaha Tanaman Hias di Bogor dengan Dukungan BRI
2025-03-28

Di sebuah sudut Tajurhalang, Kabupaten Bogor, seorang pria bernama Pak Sueb telah berhasil membangun kerajaan tanaman hias yang meluas hingga 7.000 meter persegi. Sejak tahun 2002, ia mengubah hidupnya dari sektor konstruksi menjadi pengusaha tanaman hias. Meski perjalanannya dipenuhi tantangan, semangat dan dukungan dari Bank BRI melalui program Klasterku Hidupku membawa usahanya ke tingkat baru. Saat ini, bisnisnya berkembang pesat dengan pendapatan bulanan mencapai Rp50 juta, serta memberikan lapangan kerja bagi delapan karyawan.

Mengenal Perjalanan Sukses Pak Sueb di Bidang Tanaman Hias

Dalam suasana pedesaan yang damai namun penuh dinamika, lahan seluas 7.000 meter persegi milik Pak Sueb di Tajurhalang, Bogor, berubah menjadi surga bagi para pecinta tumbuhan. Pada awal karirnya, Pak Sueb tidak memiliki latar belakang dalam dunia pertanian. Ia berasal dari keluarga yang turun temurun bekerja di bidang konstruksi. Namun, pada tahun 2002, dengan keberanian besar, ia menjual kendaraannya untuk memulai usaha tanaman hias. Awalnya, ia berjualan di Jakarta, tetapi pada tahun 2013, ia menetap di Tajurhalang demi lebih dekat dengan keluarga.

Tanaman seperti Ketapang Kencana, Palem Jepang, dan Semar menjadi andalannya. Harga jualnya bervariasi tergantung ukuran, mulai dari Rp25 ribu hingga ratusan ribu rupiah. Selain itu, ia juga menerima proyek pembuatan taman untuk rumah pribadi dan area perkantoran. Proyek-proyek tersebut bisa bernilai puluhan juta rupiah, tergantung spesifikasi pelanggan.

Pada tahun 2010, Pak Sueb mendapatkan momentum penting ketika ia berhasil mendapatkan pinjaman Rp30 juta dari Bank BRI. Kepercayaan bank terhadap usahanya terus bertambah, sehingga saat ini ia dapat memperoleh pinjaman dengan mudah. Program Klasterku Hidupku pada tahun 2024 memberinya kesempatan untuk memperluas jaringan dengan pelaku usaha lain di bidang serupa.

Walaupun bisnisnya sukses, tantangan masih ada, seperti perawatan tanaman yang rentan terhadap hama. Namun, tekad kuat dan dukungan dari berbagai pihak membuat Pak Sueb optimistis akan masa depan.

Dengan kombinasi antara pengetahuan otodidak dan kolaborasi strategis, Pak Sueb telah menunjukkan bahwa setiap langkah kecil dapat membawa hasil besar jika didukung oleh dedikasi dan komitmen.

Berkat dukungan eksternal seperti program Klasterku Hidupku dari BRI, ia berharap dapat dikenal lebih luas oleh instansi besar, termasuk Dinas Pekerjaan Umum, untuk mendapatkan proyek-proyek skala lebih besar.

Pelajaran Penting dari Kisah Pak Sueb

Dari kisah Pak Sueb, kita belajar bahwa perubahan arah karier bukanlah hal yang mustahil. Dengan semangat pantang menyerah dan dukungan sistemik, siapa pun dapat mengubah mimpi menjadi kenyataan. Terlebih lagi, program-program seperti Klasterku Hidupku dari BRI menunjukkan betapa pentingnya akses ke modal dan jejaring profesional dalam memajukan usaha kecil dan menengah.

Kisah Pak Sueb juga mengingatkan kita tentang pentingnya adaptasi. Di era digital, meskipun teknologi membuka banyak pintu, keterampilan otodidak dan pengalaman praktis tetap menjadi fondasi yang kuat. Bagi para pembaca, cerita ini adalah inspirasi bahwa tantangan bukanlah akhir, melainkan batu loncatan menuju keberhasilan.

more stories
See more