Berita
Pangeran Harry Resmi Mengundurkan Diri dari Lembaga Amal Sentebale
2025-03-27

Setelah lebih dari satu dekade menjadi bagian penting dalam lembaga amal Sentebale, Pangeran Harry memutuskan untuk mundur dari posisinya sebagai pelindung organisasi tersebut. Keputusan ini diambil setelah terjadi perselisihan serius di ruang rapat dengan para anggota dewan pengurus. Organisasi yang didirikan oleh Harry dan Pangeran Seeiso dari Lesotho pada tahun 2006 ini awalnya bertujuan membantu anak-anak penderita HIV/AIDS di Afrika Selatan. Namun, perbedaan pandangan mengenai kepemimpinan dan arah organisasi akhirnya memunculkan ketegangan di antara para pemangku kepentingan. Kehadiran Dr. Sophie Chandauka sebagai ketua dewan juga dikabarkan memperburuk situasi, menyebabkan beberapa wali amanat lainnya meninggalkan organisasi.

Kronologi Perseteruan dan Pengunduran Diri Pangeran Harry

Dalam sejarah panjangnya, Sentebale telah berkontribusi besar kepada masyarakat di wilayah Afrika Selatan, khususnya di Lesotho dan Botswana. Didirikan pada tahun 2006, organisasi ini mencerminkan dedikasi Pangeran Harry terhadap isu-isu sosial global. Nama "Sentebale" sendiri memiliki makna mendalam, yaitu "jangan lupakan aku," yang menjadi simbol cinta Harry terhadap almarhum ibunya, Putri Diana.

Dalam perjalanan hidupnya, Harry pertama kali mengenal Lesotho saat ia melakukan masa jeda pendidikan pada usia 19 tahun. Di sana, ia menyaksikan secara langsung penderitaan anak-anak yatim piatu akibat pandemi AIDS serta kehidupan keras para gembala muda di daerah pegunungan terpencil. Inspirasi dari pengalaman tersebut mendorongnya bekerja sama dengan Pangeran Seeiso untuk meluncurkan Sentebale sebagai bentuk penghormatan kepada sang ibunda.

Di bulan Oktober tahun lalu, Harry masih tampak aktif dalam mendukung misi Sentebale selama kunjungannya ke Lesotho. Namun, situasi mulai memanas ketika perselisihan internal semakin intens. Ketegangan mencapai puncaknya setelah Dr. Sophie Chandauka menjabat sebagai ketua dewan. Beberapa anggota wali amanat merasa tidak puas dengan gaya kepemimpinannya, hingga akhirnya mereka memilih untuk keluar dari organisasi. Pada April 2024, meskipun Harry sempat hadir dalam acara polo amal di Florida untuk mendukung Sentebale, hubungan antara dia dan dewan pengurus semakin renggang.

Akhirnya, pada musim gugur yang penuh emosi, Harry membuat keputusan sulit untuk mengundurkan diri bersama Pangeran Seeiso. Ia menyampaikan bahwa langkah ini sangat mematahkan hatinya, namun tetap merasa perlu untuk menjaga integritas dirinya dan nilai-nilai yang dianutnya.

Sentebale kini berada di titik balik penting. Meskipun tanpa dukungan langsung dari Harry, organisasi ini harus terus maju demi membantu ribuan anak-anak di wilayah Afrika Selatan yang masih membutuhkan bantuan.

Berdiri di tengah kontroversi dan perubahan kepemimpinan, Sentebale menghadapi tantangan baru untuk tetap relevan dan efektif dalam menjalankan misinya.

Sebagai seorang jurnalis, saya merasa kasus ini memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya komunikasi dan kolaborasi dalam organisasi nirlaba. Perpecahan internal seperti yang dialami Sentebale dapat merusak reputasi dan dampak positif yang sudah dibangun selama bertahun-tahun. Oleh karena itu, semua pihak yang terlibat dalam proyek sosial harus saling mendukung agar tujuan mulia yang diusung dapat tercapai tanpa korban signifikan. Bagi pembaca, cerita ini juga mengajarkan bahwa bahkan tokoh besar pun bisa menghadapi konflik yang sulit, namun yang terpenting adalah kemampuan untuk membuat keputusan bijak demi kebaikan bersama.

more stories
See more