Penelitian terbaru mengungkapkan adanya keterkaitan antara paparan bahan kimia sintetis dan meningkatnya risiko penyakit jantung. Studi yang diterbitkan di jurnal eBiomedicine menyoroti bahaya senyawa phthalates, khususnya DEHP, yang diyakini memengaruhi ratusan ribu nyawa di seluruh dunia pada tahun 2018. Senyawa ini umumnya ditemukan dalam berbagai produk rumah tangga sehari-hari, termasuk wadah makanan, kosmetik, serta mainan anak-anak. Menurut Dr. Leonardo Trasande dari NYU Grossman School of Medicine, paparan phthalates dapat menyebabkan peradangan serius pada pembuluh darah jantung, yang pada gilirannya dapat memperparah kondisi medis tertentu hingga berujung pada kematian mendadak.
Phthalates telah menjadi bagian integral dalam banyak produk karena kemampuannya untuk membuat plastik lebih elastis atau aroma lebih tahan lama. Namun, penelitian ini menunjukkan bahwa zat ini tidak hanya membahayakan sistem reproduksi atau memicu asma, tetapi juga memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan jantung, terutama pada kelompok usia produktif. Paparan jangka panjang terhadap DEHP dikaitkan dengan gangguan hormon testosteron, yang merupakan faktor penting dalam meningkatkan risiko penyakit jantung, terutama bagi pria. Para ahli merekomendasikan langkah-langkah pencegahan seperti penggunaan wadah non-plastik, pemilihan produk tanpa pewangi buatan, serta pengurangan konsumsi makanan olahan sebagai cara untuk meminimalkan risiko.
Bahan kimia yang awalnya dipandang aman ternyata menyimpan ancaman besar bagi kesehatan publik secara global. Temuan ini menegaskan pentingnya regulasi yang lebih ketat atas penggunaan phthalates dalam produk konsumen. Perlindungan terhadap kesehatan manusia harus menjadi prioritas utama dalam pembuatan kebijakan industri. Dengan kesadaran yang lebih tinggi akan bahaya ini, masyarakat dapat mengambil tindakan proaktif untuk melindungi diri mereka sendiri dan generasi mendatang, menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat bagi semua orang.