Seiring berlangsungnya proses pemilihan paus baru di Vatikan, perhatian dunia tidak hanya tertuju pada para kardinal yang terlibat dalam konklaf. Fenomena unik ini juga menarik minat taruhan daring internasional, dengan total dana mencapai miliaran rupiah. Berbagai aspek pemilihan tersebut, mulai dari nama hingga latar belakang calon, menjadi subjek spekulasi di pasar prediksi. Situs-situs seperti Polymarket dan Kalshi melaporkan lonjakan aktivitas setelah pengumuman kematiannya, dengan jumlah taruhan mencapai Rp280 miliar. Selain itu, banyak pihak juga mempertaruhkan hasil tambahan seperti durasi proses pemilihan dan kewarganegaraan calon.

Dalam sidang rahasia yang dimulai Rabu di Kapel Sistina, 133 kardinal memilih secara diam-diam untuk menentukan siapa yang akan menggantikan kursi kepemimpinan Gereja Katolik Roma. Keterlibatan mereka menciptakan dinamika tersendiri, termasuk spekulasi tentang figur mana yang memiliki peluang lebih besar. Data terbaru dari platform komunitas olahraga OLBG menyebutkan bahwa Pietro Parolin, Sekretaris Negara Vatikan, merupakan salah satu favorit dengan peluang kuat. Sebagai seorang Italia berusia 70 tahun, Parolin diyakini dapat melanjutkan tradisi kepemimpinan yang telah ada selama bertahun-tahun.

Berbeda dengan Parolin, Luis Antonio Tagle dari Filipina hadir sebagai pesaing serius lainnya. Dikenal dengan julukan "Fransiskus Asia" karena sikap progresifnya, Tagle bisa menjadi simbol perubahan jika ia terpilih. Jika berhasil, dia akan menjadi paus pertama dari Asia, membuka babak baru dalam sejarah gereja. Namun, persaingan tetap sengit, dengan Peter Turkson dari Ghana juga masuk dalam daftar utama. Meskipun usianya lebih tua dibandingkan kandidat lain, Turkson masih dipandang sebagai sosok penting yang mungkin mendapatkan dukungan signifikan.

Sementara itu, taruhan bukan hanya soal individu saja. Banyak petaruh juga fokus pada detail tambahan, seperti jumlah putaran pemungutan suara yang diperlukan sebelum pengumuman resmi. Setiap asap putih yang keluar dari cerobong Kapel Sistina diharapkan menjadi tanda akhir dari proses yang sangat dirahasiakan ini.

Ketegangan global semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Setiap langkah yang diambil oleh Dewan Kardinal di Vatikan menjadi pusat perhatian, baik bagi umat Katolik maupun masyarakat luas. Proses pemilihan ini, dengan segala dinamikanya, menunjukkan betapa kompleksnya mekanisme keputusan dalam struktur agama yang megah ini, serta bagaimana ekspektasi publik dapat mempengaruhi pandangan masa depan gereja secara keseluruhan.