Dalam perkembangan musik lokal yang menarik, grup folk-pop bernama Ruang Senja telah merilis album perdana mereka. Dengan sukses melalui beberapa single sebelumnya, album ini menandai langkah penting bagi dua musisi berbakat di balik proyek musik ini. Album ini mencakup sepuluh lagu orisinil, termasuk empat lagu yang telah dirilis lebih dulu. Salah satu lagu utama, "Sirkus", menggambarkan krisis identitas dan refleksi tentang penghargaan terhadap waktu.
Pada minggu ini, dalam suasana penuh semangat, dunia musik Indonesia disuguhi karya baru dari duo musik Ruang Senja. Di bawah kepemimpinan Eriza Tri Wiguna pada vokal dan mandolin, serta Fajar Taufik Hidayat di gitar, grup ini mempersembahkan album pertama mereka bertajuk Rampung. Album ini menghadirkan sepuluh komposisi original, dengan empat di antaranya telah dipublikasikan sebelumnya sebagai single.
Lagu andalan "Sirkus" menjadi sorotan utama. Melalui lirik yang mendalam, lagu ini membahas perasaan terasing dan pencarian jati diri. Eriza menjelaskan bahwa lirik lagu tersebut lahir dari pengalaman pribadinya, menggambarkan bagaimana kekhawatiran berlebihan seringkali membuat kita lupa akan anugerah yang ada di depan mata.
Dengan nada yang lembut namun penuh makna, "Sirkus" mengajak pendengar untuk introspeksi diri dan menghargai setiap momen yang ada.
Berdiri di persimpangan genre folk dan pop, album Rampung menjanjikan nuansa musik yang segar bagi pecinta musik Tanah Air.
Sebagai penutup, peluncuran album ini bukan hanya tonggak penting bagi Ruang Senja, tetapi juga memberikan warna baru dalam kancah musik indie nasional.
Dari sudut pandang seorang penikmat musik, album Rampung menawarkan pesan yang kuat tentang pentingnya introspeksi diri dan apresiasi atas hal-hal sederhana dalam hidup. Ini adalah sebuah karya yang patut didengar dan dicermati oleh semua orang yang mencintai musik berkualitas.