Pilihan produk asuransi sering kali menjadi tantangan bagi masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan karena sebagian besar produk tidak hanya menawarkan perlindungan, tetapi juga menggabungkan elemen investasi yang memberikan hasil finansial. Dalam laporan terbaru dari Jakarta, ditemukan bahwa pemahaman konsumen menjadi faktor krusial dalam memilih antara asuransi tradisional dan Produk Asuransi Yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI) atau unitlink. Menurut Appointed Actuary PertaLife Insurance Joko Suwaryo, banyak nasabah yang kurang mendapatkan penjelasan menyeluruh dari agen asuransi, sehingga mereka hanya fokus pada potensi keuntungan tanpa mempertimbangkan risiko yang ada.
Menurut Joko Suwaryo, penting bagi calon nasabah untuk memahami risiko sebelum memutuskan membeli produk asuransi terkait investasi. Ia menjelaskan bahwa fluktuasi pasar saham dapat memengaruhi nilai investasi secara signifikan. "Misalnya, ketika nilai investasi turun drastis, kerugian tersebut bukan tanggung jawab perusahaan asuransi melainkan individu yang memegang polis," tuturnya saat sesi diskusi media beberapa waktu lalu. Untuk itu, ia menyarankan agar masyarakat segmen menengah ke bawah lebih memilih asuransi tradisional yang sederhana dan stabil.
Sementara itu, data dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menunjukkan dominasi pendapatan premi asuransi tradisional selama tahun 2024. Pendapatan total mencapai Rp185,39 triliun, naik 4,3% dibandingkan periode sebelumnya. Kontribusi utama berasal dari asuransi tradisional yang tumbuh hingga 18,7%, mencapai Rp110,36 triliun dan menyumbang 59,5% dari total premi. Sisanya, yaitu 40,5%, berasal dari unitlink.
Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya perlindungan finansial, pilihan asuransi menjadi semakin relevan. Oleh karena itu, para ahli menekankan perlunya edukasi yang lebih baik kepada masyarakat guna membantu pengambilan keputusan yang tepat. Mereka juga menyoroti perlunya transparansi dari agen asuransi dalam memberikan informasi lengkap kepada calon nasabah mengenai keuntungan dan risiko setiap produk.
Secara keseluruhan, perkembangan industri asuransi di Indonesia mencerminkan pentingnya peran proteksi serta investasi dalam perencanaan keuangan jangka panjang. Namun, agar tidak salah langkah, calon nasabah harus memahami karakteristik setiap jenis produk asuransi serta kondisi keuangannya sendiri sebelum membuat komitmen jangka panjang.