Seohyun mengalami perubahan signifikan dalam perspektifnya terhadap komunikasi setelah mendapatkan nasihat berharga dari seorang aktor senior. Ia belajar bahwa bicara dengan cara santai dapat mempererat hubungan, baik di lokasi syuting maupun di kehidupan pribadinya bersama rekan-rekannya. Sejak saat itu, Seohyun mulai mencoba pendekatan yang lebih santai dalam berkomunikasi dengan beberapa anggota grupnya.
Berkaitan dengan interaksi ini, Seohyun menceritakan pengalamannya dalam menyeimbangkan formalitas dan informalitas dengan berbagai member. Meskipun ia telah berhasil melampaui batasan tertentu dengan beberapa teman dekatnya, ia juga masih merasa ada tantangan dalam menjaga kedekatan tanpa kehilangan rasa hormat. Namun, hal tersebut tidak mengubah esensi dirinya saat bersama mereka.
Dari dunia akting, Seohyun menemukan nilai penting dari komunikasi yang lebih santai. Pengalaman ini membuka mata Seohyun tentang bagaimana cara berbicara dapat memengaruhi kualitas hubungan. Dengan dukungan dari salah satu aktor senior, ia memutuskan untuk menerapkan prinsip ini dalam kehidupan sehari-harinya, terutama dengan anggota-anggota lain dalam grupnya. Ini menjadi langkah awal bagi Seohyun untuk mengurangi jarak sosial dan membangun kedekatan yang lebih kuat.
Pada tahap awal, Seohyun memulai percakapan santai dengan beberapa anggota yang sudah memiliki hubungan dekat dengannya seperti Hyoyeon, Yuri, Sooyoung, dan Tiffany. Mereka menerima dengan hangat perubahan ini dan memberikan respons positif. Namun, dengan Sunny, proses ini sedikit lebih kompleks karena Seohyun cenderung bergeser antara gaya bicara formal dan santai. Hal ini sempat membuat Sunny heran hingga ia bertanya, "Kenapa tiba-tiba kembali menjadi sopan?" Meski demikian, momen ini justru memperkuat kesadaran Seohyun akan pentingnya menemukan keseimbangan dalam komunikasi.
Meskipun mengalami banyak perkembangan dalam pola komunikasinya, Seohyun tetap mempertahankan esensi dirinya ketika berada bersama anggota-anggota lainnya. Baginya, kehangatan dan keakraban yang telah dibangun selama bertahun-tahun tidak bisa digantikan oleh perubahan gaya bicara semata. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya bagi seseorang untuk tetap setia pada siapa dirinya sesungguhnya, bahkan di tengah perubahan dinamis dalam hubungan interpersonal.
Seohyun menyadari bahwa meskipun keadaan dan konteks berubah, hubungan yang telah terjalin lama dengan anggota-anggota lainnya tetap menjadi fondasi yang kuat. Ia berbagi cerita bahwa walaupun ia telah mencoba pendekatan baru dalam berbicara, ia selalu merasa nyaman kembali menjadi dirinya sendiri saat bersama mereka. Keakraban ini menciptakan lingkungan di mana semua orang dapat saling menerima tanpa syarat. Dengan demikian, perjalanan Seohyun bukan hanya soal adaptasi terhadap metode komunikasi baru, tetapi juga tentang mempertahankan integritas diri dalam relasi yang harmonis.