Seorang musisi muda Indonesia, Ananias Asona, telah memperkenalkan dirinya kepada dunia melalui single pertamanya yang dirilis pada April 2025. Lagu berjudul "Bintang Jatuh" ini menampilkan aransemen musik yang menggabungkan piano, biola, dan cello, serta suara dalam nada yang mendalam. Meskipun dinyanyikan dalam Bahasa Indonesia, lagu ini tetap memiliki sentuhan ala Inggris yang khas. Inspirasi liriknya berasal dari puisi romantis yang ditulis oleh sang ayah, Arie Asona, untuk istri tercinta.

Ananias Asona, seorang remaja berbakat yang lahir di Leuven, Belgia pada tahun 2011, membawa semangat baru ke industri musik Tanah Air. Single perdana ini tidak hanya menjadi tonggak awal karier musiknya, tetapi juga mencerminkan cerita cinta keluarganya. Dengan menyatukan elemen-elemen musik yang harmonis, "Bintang Jatuh" menghasilkan pengalaman mendengarkan yang sarat emosi.

Latar belakang keluarga Ananias memainkan peran penting dalam pembentukan karyanya. Sebagai anak sulung pasangan Arie Asona, seorang pria asli Indonesia, dan Sarah Gerard, seorang wanita Belgia, Ananias tumbuh dalam lingkungan budaya internasional yang kaya. Puisi cinta yang ditulis oleh ayahnya menjadi dasar bagi penciptaan lirik lagu tersebut, memberikan makna mendalam pada setiap baitnya.

Dengan usia yang masih sangat muda, Ananias sudah menunjukkan bakat luar biasa dalam seni musik. Aransemen "Bintang Jatuh" menggambarkan kombinasi antara estetika modern dan nilai-nilai tradisional yang kuat. Penggunaan instrumen seperti piano, biola, dan cello menciptakan suasana yang mendukung pesan cinta yang ingin disampaikan lewat lagu ini.

Kehadiran Ananias Asona di kancah musik nasional membawa angin segar. Melalui karyanya yang bernuansa romantis dan penuh makna, ia berhasil menunjukkan potensi besar sebagai salah satu talenta muda yang patut diwaspadai. Lagu ini bukan hanya sekadar rekaman musik, tetapi juga merupakan simbol kasih sayang yang diwariskan dari generasi ke generasi dalam keluarga Asona.