Pasar
Penemuan Luar Biasa Harta Karun di Dasar Laut Cirebon
2025-04-07

Pada suatu pagi tahun 2003, seorang nelayan dari Cirebon secara tidak sengaja menemukan harta karun luar biasa saat sedang mencari ikan di Laut Jawa. Awalnya, ia hanya memancing seperti biasa, namun jaring yang diangkatnya mengandung lebih dari sekadar ikan—ia menemukan potongan keramik kuno. Setelah diperiksa lebih lanjut oleh para ahli, ternyata temuan tersebut adalah bagian dari kapal karam yang berasal dari Dinasti Tang China pada abad ke-9 sampai ke-10 Masehi. Kapal ini mengangkut ratusan ribu potongan keramik serta barang-barang berharga lainnya seperti mutiara dan permata. Penelitian menyebut bahwa kapal tersebut bukan asli China atau Arab, melainkan berasal dari wilayah Nusantara, dengan tujuan awal menuju Sumatera Selatan untuk diperdagangkan.

Detail Temuan Harta Karun di Dasar Laut Cirebon

Pada sebuah pagi di musim penghujan tahun 2003, seorang nelayan asal Cirebon tengah menjalani aktivitas rutinnya di perairan Laut Jawa. Di lokasi sekitar 70 kilometer dari pantai dengan kedalaman sekitar 50 meter, ia melemparkan jaring dengan harapan mendapatkan tangkapan ikan yang melimpah. Namun, ketika jaring itu diangkat, rasanya jauh lebih berat dari biasanya. Dengan penuh usaha, ia berhasil membawa jaring ke atas kapal dan terkejut menemukan bahwa selain ikan, ada beberapa potongan keramik kuno tersangkut di dalamnya.

Setelah kembali ke daratan, nelayan tersebut melaporkan penemuannya kepada otoritas setempat. Berita ini kemudian menyebar luas, memicu proyek eksplorasi besar-besaran oleh perusahaan swasta atas izin pemerintah. Hasilnya mengejutkan: kapal karam tersebut mengandung hampir 314.171 potongan keramik, termasuk porselen, mangkuk, dan piring dari era Dinasti Tang. Selain itu, ada juga sekitar 12.000 mutiara berharga, ribuan permata, dan logam mulia bernilai fantastis.

Berdasarkan studi dari Pusat Arkeologi Nasional, kapal ini dipercaya berasal dari wilayah Nusantara, bukan langsung dari China atau Arab. Bukti ini ditemukan melalui perbandingan antara keramik yang ditemukan di Cirebon dengan temuan serupa di Sumatera Selatan, khususnya di Kesultanan Sriwijaya yang dikenal sebagai pusat perdagangan maritim pada masa itu.

Dari perspektif sejarah, penemuan ini memberikan wawasan mendalam tentang hubungan dagang antara Nusantara dan Tiongkok pada masa Dinasti Tang. Ini juga menunjukkan pentingnya jalur perdagangan maritim yang melalui Laut China Selatan, Selat Malaka, dan Samudera Hindia. Bagi pembaca, cerita ini mengingatkan kita akan kekayaan budaya dan sejarah yang masih tersembunyi di dasar laut Indonesia, serta pentingnya pelestarian warisan arkeologi untuk generasi mendatang. Penemuan ini menjadi salah satu tonggak penemuan bawah laut terbesar di abad ke-21, membuka lembaran baru tentang peradaban kuno yang telah hilang.

more stories
See more