Pemeran muda Muzakki Ramdhan mengungkapkan pengalaman tak terlupakan saat memerankan karakter Endro dalam film horor Waktu Maghrib 2. Dengan persentase tinggi kesurupan yang diperlihatkan, perannya kali ini berbeda dari karakter-karakter sebelumnya. Ia juga harus menggunakan berbagai alat bantu seperti prostetis dan efek visual untuk menciptakan penampilan yang lebih menyeramkan.

Muzakki menjelaskan bahwa ia banyak belajar tentang transformasi fisik dan emosional dalam proses syuting. Dari tampilan suram hingga adegan-adegan menegangkan, ia harus melewati tantangan baru yang belum pernah ia coba sebelumnya. Hal ini memberikan dimensi baru pada kariernya sebagai aktor muda berbakat.

Transformasi Fisik: Perubahan Drastis untuk Karakter Baru

Dalam proyek terbarunya, Muzakki Ramdhan menghadapi tantangan besar dengan memerankan karakter Endro yang sangat berbeda dari dirinya sebenarnya. Karakter ini membutuhkan transformasi total, baik secara fisik maupun psikologis. Penggunaan alat bantu seperti prostetis di wajah, lensa kontak merah darah, serta efek make-up yang mendetail menjadi bagian penting dalam proses tersebut.

Selama syuting, Muzakki harus terbiasa dengan riasan yang kompleks. Mulai dari jidat yang tampak retak hingga pembuluh darah palsu yang menonjol di pipi, setiap detail dirancang untuk menciptakan kesan horor yang autentik. Selain itu, ia juga harus berlatih menyampaikan emosi yang sesuai dengan karakter yang sedang mengalami kesurupan. Proses ini melibatkan latihan intensif agar gerakan tubuh dan ekspresi wajahnya terlihat realistis dan menakutkan.

Tantangan Emosional: Bermain Sebagai Penjahat

Bagi Muzakki, memerankan karakter Endro bukan hanya soal transformasi fisik, tetapi juga tantangan emosional yang signifikan. Kali ini, ia tidak lagi menjadi korban atau tokoh pemberani seperti dalam film-film sebelumnya. Sebaliknya, ia harus menjadi sosok yang menakutkan, mengejar dan mengancam orang lain. Ini adalah pengalaman baru yang menguji kemampuan aktingnya.

Untuk menggambarkan sisi gelap karakter Endro, Muzakki harus mempelajari cara-cara baru dalam menyampaikan ketegangan. Misalnya, ia harus terlibat dalam adegan-adegan kekerasan yang melibatkan efek darah dan tindakan agresif. Meskipun sulit, ia berhasil membawa penonton masuk ke dunia horor yang lebih mendalam melalui interpretasi karakternya. Pengalaman ini tidak hanya meningkatkan kemampuan aktingnya, tetapi juga membuka peluang baru dalam industri perfilman Indonesia.