Sebagai sosok ibu dari salah satu tokoh terpenting di Arab Saudi, Putri Fahda binti Falah memainkan peran yang tidak terpisahkan dalam dinamika politik kerajaan. Perannya sebagai istri Raja Salman dan ibunda dari Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS) telah menempatkannya pada posisi strategis dalam sejarah modern negara tersebut. Hubungan antara sang ibu dan putranya menjadi sorotan setelah munculnya laporan kontroversial mengenai perlakuan tertentu yang dialami oleh Putri Fahda.

Latar belakang keluarga Putri Fahda mencerminkan pengaruh kuat yang ia miliki di lingkaran kekuasaan. Pernikahan dengan Raja Salman pada tahun 1984 menjadikannya ibu dari enam anak, termasuk MbS, yang kini menjabat sebagai Putra Mahkota dan Perdana Menteri. Selain itu, lima anak lainnya juga menempati posisi penting dalam pemerintahan dan militer. Dengan demikian, jaringan kekuasaan yang dibangun melalui keturunan Putri Fahda menunjukkan betapa besar pengaruhnya terhadap arah politik Arab Saudi. Namun, kabar tentang tindakan tegas yang diterima sang ibu akibat sikapnya terhadap ambisi anak lelakinya sempat menimbulkan spekulasi luas.

Kehadiran Putri Fahda di dunia politik Arab Saudi membuktikan bahwa perempuan dapat memiliki peran signifikan meskipun berada di balik layar. Meskipun ada tuduhan yang belum terbukti terkait penahanan rumah, fakta bahwa namanya menjadi pusat perhatian internasional mencerminkan pentingnya figur tersebut dalam struktur kekuasaan. Hal ini menunjukkan bahwa nilai-nilai kepemimpinan dan pengaruh tidak hanya terbatas pada gender tertentu, tetapi juga didorong oleh kontribusi tiap individu dalam menciptakan stabilitas dan kemajuan bangsa.