Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendikti Saintek), Stella Christie, menegaskan pentingnya komitmen bagi para penerima beasiswa pendidikan luar negeri. Ia menyampaikan bahwa beasiswa ini merupakan investasi nasional yang diharapkan dapat menghasilkan kontribusi positif bagi pembangunan bangsa. Selain itu, Stella menekankan bahwa meskipun tidak ada perjanjian kerja yang mengikat secara formal, para penerima beasiswa tetap diwajibkan untuk memenuhi tanggung jawab moral terhadap negara.
Dalam acara pembekalan Beasiswa Indonesia Maju (BIM) Angkatan 4 dan Beasiswa Garuda Gelombang 1, Kemendikti Saintek juga memberikan pemahaman mendalam tentang visi besar pengembangan sumber daya manusia (SDM). Program ini melibatkan 133 mahasiswa penerima BIM dan 256 siswa penerima Beasiswa Garuda yang akan belajar di berbagai universitas ternama di dunia.
Beasiswa yang diberikan oleh pemerintah bukan hanya sebagai dukungan finansial, tetapi juga mencerminkan harapan besar bagi masa depan bangsa. Para penerima beasiswa diharapkan mampu menjadikan kesempatan ini sebagai alat untuk meningkatkan kapasitas diri mereka secara maksimal. Dengan demikian, mereka dapat kembali ke Tanah Air dan berkontribusi pada perkembangan ekonomi, sosial, serta teknologi nasional.
Stella Christie menegaskan bahwa beasiswa ini adalah bentuk investasi jangka panjang dari negara. Hal ini didasarkan pada sumbangan pajak dari seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena itu, ia menyerukan agar para penerima beasiswa menyadari bahwa mereka memiliki tanggung jawab moral untuk memberikan kontribusi kepada negara. Meskipun tidak ada ikatan waktu tertentu dalam program ini, para penerima beasiswa diharapkan bisa menjadi duta ilmu pengetahuan dan teknologi yang membawa nama baik Indonesia di kancah internasional. Dengan begitu, mereka dapat membantu membangun citra positif bangsa sekaligus mempercepat proses modernisasi industri domestik.
Pembekalan calon mahasiswa penerima beasiswa ini dilakukan dengan tujuan memberikan pemahaman holistik tentang pentingnya pembangunan SDM di Indonesia. Para peserta dibekali dengan wawasan kebangsaan, etika akademik, serta kesiapan studi yang diperlukan ketika berada di lingkungan internasional. Ini bertujuan agar mereka dapat bersaing secara global dan membawa hasil positif saat kembali ke tanah air.
Kemendikti Saintek telah merancang program pembekalan yang komprehensif untuk para penerima beasiswa. Program ini mencakup penjelasan tentang visi besar pengembangan SDM, pelatihan soft skill, serta jejaring kolaboratif antar sesama penerima beasiswa. Selain itu, para penerima beasiswa juga akan belajar di berbagai institusi ternama seperti National University of Singapore, Nanyang Technological University, UC Berkeley, UCLA, University of Toronto, dan Monash University. Dengan pengalaman belajar di kampus-kampus tersebut, para mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan kemampuan intelektual mereka secara optimal. Lebih lanjut, program Beasiswa Garuda yang baru diluncurkan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk terus memperluas akses pendidikan tinggi bagi generasi muda Indonesia, meskipun program BIM tidak lagi dibuka untuk tahun berikutnya. Hal ini mencerminkan upaya pemerintah untuk memastikan bahwa setiap anak bangsa memiliki kesempatan yang sama dalam menggapai prestasi akademik tertinggi demi kemajuan bangsa.