Kim Thayil, gitaris legendaris Soundgarden, berbagi cerita tentang bagaimana pandangannya terhadap penghargaan Rock and Roll Hall of Fame berubah. Awalnya skeptis terhadap konsep tersebut, Thayil mengakui bahwa sosok Chris Cornell memainkan peran besar dalam mengubah sudut pandangnya. Pada tahun 2025, Soundgarden akan resmi dilantik sebagai salah satu inductee di Rock and Roll Hall of Fame, setelah dua kali gagal dalam nominasi sebelumnya. Bersama mereka, nama-nama besar seperti Bad Company, The White Stripes, Cyndi Lauper, hingga Outkast juga akan bergabung dalam deretan legenda musik.
Berasal dari era subkultur rock, Kim Thayil awalnya merasa jauh dari semangat penghargaan Rock and Roll Hall of Fame. Dalam wawancara dengan Billboard, dia menjelaskan bahwa dirinya dan rekan-rekannya di Soundgarden tidak begitu peduli pada konsep penghargaan ini. Namun, perspektif itu mulai berubah ketika Chris Cornell, mantan vokalis Audioslave dan Soundgarden, menjadi bagian dari prosesi pelantikan Heart pada tahun 2013. Di sisi lain, keberhasilan band-band kontemporer seperti Nirvana (2014) dan Pearl Jam (2017) masuk ke dalam Hall of Fame turut membawa dampak signifikan bagi Thayil dan rekan-rekannya. Pengumuman resmi Soundgarden sebagai inductee pada tahun 2025 menandakan akhir dari perjalanan panjang mereka dalam dunia musik.
Dari sudut pandang generasional, banyak anggota skena punk rock dan indie metal di era 80-an dan 90-an yang merasa penghargaan semacam ini kurang relevan. Namun, pengalaman pribadi dan pencapaian kolektif telah membuka mata para personel Soundgarden tentang pentingnya pengakuan ini dalam sejarah musik modern.
Saat ini, Soundgarden siap untuk menempati tempat mereka di antara para legenda musik dunia, membawa warisan kuat dari genre grunge Seattle yang mereka ciptakan bersama.
Dari sudut pandang seorang jurnalis, kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya fleksibilitas dalam memandang hal-hal yang awalnya mungkin tidak kita pahami atau nilai. Kim Thayil menunjukkan kepada kita bahwa sikap skeptis bukanlah penghalang untuk tetap menghargai pencapaian besar. Bagi pembaca, cerita ini menginspirasi agar kita selalu terbuka terhadap perubahan dan mencoba melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang lebih luas.