Artis Indonesia, Lyodra, mengungkapkan kesedihan mendalam atas kepergian Paus Fransiskus melalui unggahan di media sosial. Ia merenung tentang momen istimewa saat tampil dalam misa akbar yang dipimpin langsung oleh tokoh Gereja Katolik tersebut di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta pada tahun 2024. Dalam acara itu, Lyodra tidak hanya berbagi musik rohani tetapi juga mencerminkan budaya Indonesia dengan pakaian adat.
Momen ini menjadi pengalaman luar biasa bagi Lyodra karena ia diberkati untuk berada di altar bersama Paus Fransiskus. Selain itu, ia menyebut pemimpin gereja itu sebagai simbol perdamaian global yang memperjuangkan hak-hak orang miskin dan tertindas tanpa membedakan agama atau ras. Melalui pesan emosionalnya, Lyodra menegaskan warisan cinta dan kasih sayang yang ditinggalkan Paus Fransiskus.
Dalam sebuah unggahan di Instagram, Lyodra Margareta Ginting menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus. Artis berbakat ini merefleksikan pengalaman spesialnya selama misa akbar di GBK pada tahun 2024, di mana ia diberi kesempatan langka untuk tampil di hadapan tokoh dunia tersebut. Acara tersebut bukan hanya menjadi momen spiritual, tetapi juga perwujudan dari nilai-nilai universal yang disuarakan oleh Paus Fransiskus.
Saat itu, Lyodra membawakan lagu rohani sambil mengenakan busana tradisional Indonesia, menciptakan harmoni antara budaya lokal dan nilai-nilai global. Kesempatan berada dekat dengan Paus Fransiskus memberinya kesan mendalam, terutama ketika ia menerima berkat langsung dari pemimpin tertinggi Gereja Katolik. Lyodra menjelaskan bahwa pengalaman ini membawa makna besar bagi dirinya, sekaligus menguatkan keyakinannya akan pentingnya perdamaian dan persatuan dalam kehidupan manusia.
Melalui unggahannya, Lyodra juga memuji karakter Paus Fransiskus sebagai sosok yang penuh kasih, pengayom, dan pelopor perdamaian dunia. Ia menyebut bahwa Paus adalah figur yang selalu memperjuangkan hak-hak orang-orang yang tersakiti dan tertindas, tanpa memandang batasan suku, bangsa, maupun agama. Hal ini membuat Paus Fransiskus menjadi inspirasi bagi banyak orang di seluruh dunia, termasuk Lyodra sendiri.
Pesan perdamaian yang dibawa Paus Fransiskus sangat relevan hingga hari ini, di tengah kompleksitas tantangan global yang sering kali memecah belah masyarakat. Melalui musik dan karya seninya, Lyodra berharap dapat melanjutkan semangat tersebut dengan menyebarkan nilai-nilai positif seperti cinta, toleransi, dan kebersamaan. Ia percaya bahwa warisan Paus Fransiskus akan terus hidup dalam hati para pengikutnya, membantu menciptakan dunia yang lebih baik dan damai. Penghormatan Lyodra ini menjadi cerminan dari apresiasi luas terhadap kontribusi luar biasa Paus Fransiskus bagi umat manusia.